SuaraSurakarta.id - Kasus istri potong kemaluan suami di Solo memunculkan beragam cerita. Selasa, 16 Mei 2023 tentu menjadi hari yang tak bisa dilupakan oleh IPN (20) warga asal Sukoharjo.
Betapa tidak, dia harus menerima tindakan penganiayaan berat yaitu kemaluannya dipotong oleh sang istri berinisial YC (34).
YC kini berstatus sebagai terdakwa dan sedang dalam proses menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Solo.
Didampingi pengacaranya, IPN membuka fakta dan menceritakan kronologi peristiwa yang menimpanya yang bermula seetelah korban menceraikan istrinya.
Baca Juga: 4 Hal yang Memberatkan Tuntutan Mario Dandy: Sadis, Korban Berpotensi Cacat Permanen
IPN menjelaskan setelah menceraikan istrinya, keluarga dirinya meminta buat menenangkan suasana di rumah biar tidak terjadi ada keributan yang lebih parah.
"Saya menceraikan karena sudah tidak kuat sama sifatnya, disisi itu ia sempat video call sama mantan pacarnya pas di Solo. Saya sempat menegur terus dijawab kalau mantannya itu akan menunggu jandanya," ungkap dia, Rabu (16/8/2023).
Dari hal itu, dirinya sempat marah dan menegur tapi malah pelaku marah-marah serta meminta cepat ke Bali untuk menguruskan surat-surat seperti surat nikah dan lainnya.
Dirinya pun berkata ke terdakwa kalau setelah dua minggu ke Bali. Tapi terdakwa keras kepala dan cepat-cepat pulang ke Bali, ia pun lalu mengantarkan.
"Setelah pulang ke Bali, lalu kembali lagi pulang ke Solo. Nah, di situ terdakwa bentak-bentak dan marah-marah pada saya tentang kenapa tidak mau ikut ke Bali," sambungnya.
Ia merasa kecewa dengan ucapannya lalu terjadi pertengkaran, di situ dirinya bilang talak atau cerai. Setelah itu mengantarkan terdakwa ke terminal dan naik bus, ia pun sempat mengikuti bus dari belakang.
"Sekitar jam 8 malam, saya tiba-tiba di WA sama terdakwa disuruh ngambil uang Rp 600 ribu. Ia pun langsung datang ke penginapan dan mengambil uang, ia dan terdakwa pun sempat berhubungan badan setelah itu melihat terdakwa tertidur pulas dan saya pun ikut tidur disampingnya," terang dia.
"Saat dini hari, tiba-tiba saya merasakan sakit yang luar biasa di area alat vital. Lalu saya melihat ditangan terdakwa ada sebuah cutter warna merah dan tangan kiri pegang potongan alat kelamin. Terdakwa bilang 'ini alat vital kamu sudah saya potong'," paparnya.
Setelah itu, ia lari ke kamar mandi mencari air karena darah yang keluar itu cukup banyak. Habis itu minta tolong ke petugas penginapan untuk menghubungi ambulance.
Berita Terkait
-
Kejang-kejang usai Kepala Dihajar Pakai Balok, Remaja di Lampung Selatan Tewas di Tangan Kepala Dusun
-
Tertangkap usai Aksinya Viral! Guru SD di Tangerang Banting Balita Gegara Merengek saat Diajak Keliling Naik Motor
-
Anak di Nias Dianiaya Tante hingga Kakinya Patah, KPAI: Korban Harus Segera Dapat Perlindungan!
-
Orang Tua Tak Ada, Negara Bisa Asuh Bocah Korban Penganiayaan di Nias Selatan
-
Geram Bocah di Nias Dianiaya Hingga Kaki Cacat: Pamannya Sakit Jiwa, Biadap!
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kesatria Bengawan Solo Menang Dramatis, Efri Meldi: Berjuang Sampai Detik Akhir
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
-
Kali Pepe Land Bersama SSB Arseto: Cetak Generasi Pesepak Bola Profesional dari Solo
-
Sambut HUT ke-280 Kota Solo, Ini Rekomendasi Brand Lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia
-
Soal Festival Kuliner Cap Go Meh, Kapolresta: Solo Kota Toleran