SuaraSurakarta.id - Sebuah rumah dan lahan kosong di RW 07 dan 08 Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo sempat disegel dengan memasang spanduk penolakan oleh warga.
Penyegelan yang dilakukan oleh warga ini karena diduga dipakai untuk tempat ibadah tanpa ijin terlebih dahulu.
Adanya persoalan ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun sampai turun tangan dan menyelesaikan masalah ini.
"Ada dua lokasi yang dipasang spanduk sama warga, di RW 07 dan RW 08. Dua-duanya kosong, rumah dan lahan kosong, tapi itu sudah dilepas," ujar Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro saat ditemui, Senin (19/6/2023).
Beni menjelaskan awalnya sekelompok warga sedang melakukan pawai menyambut 1 Dzulhijah, Minggu (18/6/2023). Namun, kemudian ada beberapa aksi yang pemerintah kecamatan tidak tahu tiba-tiba memasang spanduk pada dua titik.
"Itu dilepas hari itu juga. Pelepasan spanduk juga bersama mereka," katanya.
Menurutnya alasan mereka memasang spanduk karena tidak ada ijin dua tempat itu dipakai buat aktivitas ibadah. Pihaknya pun sudah mendorong pengelola untuk mengurus perijinan.
"Itu dipakai buat aktivitas peribadatan tanpa ijin, kan setiap rumah ibadah itu harus berijin tapi ini tidak. Kita dorong saja untuk mengurus proses perijinannya, itu saja dan sudah selesai," ungkap dia.
Beni mengatakan ini hanya masalah perijinan saja, kalau proses perijinan berjalan tidak ada masalah. "Ini bukan masalah intoleran ataupun apa. Yang dipermasalahkannya itu karena perijinan belum diurus," sambungnya.
Baca Juga: Memilih Depok Sebagai Kepala Daerah, Kaesang: Solo Sudah Pasti Menang Saya
Sementara itu pengelola peribadatan, Pendeta Eko mengatakan tidak mengetahui secara jelas mengenai masalah ini. Ia pun sudah memastikan permasalahan tersebut telah selesai.
"Saya tidak tahu permasalahan ini. Mereka hanya memasang MMT, menolak pengalihan rumah pribadi jadi tempat ibadah. Hanya itu tapi kemarin sudah selesai," jelas dia.
Terpisah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa Pemkot telah mendorong agar ijin segera diproses.
"Bukan tidak boleh ibadah, tapi dipindah ke tempat yang sudah berijin. Yang ini ijinnya sedang diproses. Pasti difasilitasi Pemkot," tandasnya.
Gibran menambahkan menjadi semua aktivitas agama yang ada di Solo, kebebasannya untuk beribadah. Tapi ditekankan lagi agar ijin-ijinnya diurus atau dilengkapi.
"Semua agama kita jamin kebebasannya untuk beribadah. Tapi harus berijin, itu saja," pungkasnya dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Granat Ditemukan Ditumpukan Rongsok, Akan Dicek di Mako Brimob Boyolali
-
Warga Mojosongo Temukan Granat saat Pilah Tumpukan Rongsok
-
Komisi X DPR RI Sarankan Erick Thohir Agar Segera Mundur dari Ketua Umum PSSI
-
Gebyar Promo Susu! Dancow, Frisian Flag, dan Indomilk Turun Harga di Alfamart
-
Kabel di Solo Semrawut, Fraksi PDIP Dorong Pemkot Lanjutkan Program Bawah Tanah