SuaraSurakarta.id - Politisi Partai Gerindra, Yudi Indras Wiendarto mendorong Kampung Batik Laweyan terus berinovasi dengan beragam potensi yang bisa digali.
Kampung wisata yang terletak disisi selatan Kota Solo ini menyimpan banyak sekali nilai sejarah yang dapat mendongkrak ekonomi masyarakat.
"Kalau saya melihat, masih banyak potensi yang bisa digali. Baik dari sisi budaya tempat tinggal, batik, kerajinan dan masih banyak yang lain. Tadi, saya sempat melihat-lihat di daerah ini," ujar sosok yang juga anggota DPRD Provinsi Jateng, di Kampung Batik Laweyan, Sabtu (15/4/2023) petang.
Politisi Partai Gerindra ini mengaku, saat ini generasi Z dan milenial itu jumlahnya sangat banyak. Sementara peluang kerja saat ini cukup kecil.
Melihat potensi Kampung batik Laweyan ini, dirinya sangat optimis dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
"Kalau kita bisa bangun kreativitas di sini anak-anak mudanya itu tidak perlu sampai harus keluar (mencari kerjaan-red). Mereka didorong untuk kreatif, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik, bisa trader keluar menggunakan teknologi, saya yakin bisa membuka peluang kerja yang sangat besar," ungkapnya.
Apalagi, produk budaya yang dimiliki Kampung Batik Laweyan sangat potensial. Dia mencontohkan, semisal produk batik. Jika digarap secara maksimal tentu akan sangat menguntungkan. Selain produk yang dihasilkan, proses pembuatannya juga menjadi daya tarik positif untuk menarik pengunjung.
"Itu baru satu ya. Belum lagi bangunan-bangunan yang eksotik di wilayah ini. Sehingga, jika digarap sesuai standar yang ditetapkan akan membawa efek positif baik untuk warga maupun generasi milenial di wilayah ini. Jadi, gak perlu bingung-bingung lagi mencari pekerjaan jauh-jauh," tegasnya.
Disinggung peran pemerintah dalam mendongkrak perekonomian masyarakat, Yudi mengaku, ada banyak sekali program yang diterapkan.
Mulai dari pelatihan, branding produk dan masih banyak yang lain.
"Mungkin memberikan pelatihan, misalnya membentuk produksi sebuah produk budaya dan bentuk handcraft di kampung. Itu aja sudah bagus, tinggal pemerintah provinsi ataupun kementerian memberi sentuhan agar produk bisa meluas. Apalagi kampung atau wilayah yang sudah memiliki kebudayaan dari lama, kita tinggal memberikan konsep terbaru agar menjadi tempat wisata buaya yang menjadi incaran wisatawan," paparnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang
-
Perpecahan Keraton Surakarta: Peresmian Panggung Sangga Buwana Tanpa Kehadiran Sentana Penting
-
Dari Area Skatepark Solo, Lahir Atlet Skateboard Peraih Medali Emas di SEA Games
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian