Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 20 Maret 2023 | 17:15 WIB
Keponakan Syabda Perkasa Belawa saat menunjukan foto bapak dan ibu Syabda. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Bagi keluarga, Syabda Perkasa Belawa (22) merupakan sosok yang baik dan bekerja keras.

Syabda merupakan salah satu atlet bulu tangkis tunggal putra yang dimiliki Indonesia.

"Sosoknya baik sekali dan membanggakan. Neneknya mau apa dituruti, keluarganya mau apa ayo," ujar keponakan Syabda, Swara Setia, Senin (20/3/2023).

Menurutnya, Syabda juga tidak jaim sama keluarga besar atau keluarga agak jauh. Tidak kaku, mau ngobrol dan mau kenalan. 

Baca Juga: Profil Pitha Haningtyas Mentari, Kekasih Syabda Perkasa Belawa, Dukungan Doa dan Belasungkawa Mengalir

"Tidak jaim sama keluarga. Syabda itu sangat dekat dengan neneknya, semua keluarga juga dekat," kata dia.

Dikatakannya, Syabda sudah suka bulu tangkis itu dari TK, karena sering melihat bapaknya main bulu tangkis.

"Dulu sering lihat bapaknya bulu tangkis, terus lama-lama suka. Pas TK, masuk klub bulu tangkis, akhirnya masuk ke PB Djarum Kudus saat SMP. Terus masuk ke pelatnas," ungkapnya.

Sementara itu keponakan lain Syabda, Fitriana mengatakan sosok Syabda itu pekerja keras sama seperti bapaknya.

Selain itu pendiam dan nurut sama orang tua. "Apa yang dikatakan orang tua, pasti mengikutinya. Memang pekerja keras anaknya," terang dia.

Baca Juga: Syabda Perkasa Belawa Meninggal Bersama Ibunya karena Kecelakaan, Termasuk Mati Syahid?

Syabda sendiri anak kedua dari tiga bersaudara. Fitriana pun merasa syok dan tidak percaya kalau Syabda dan ibunya meninggalkan dalam kecelakaan.

Bahkan seminggu lalu baru saja bertemu Anik Sulistyowati (48) dan Muanis (49) orang tua Syabda saat acara pernikahan saudara di Sragen. Kalau Syabda sudah cukup lama tidak ketemu.

"Ketemu sama bu Anik kemarin itu bercanda aja, karena dalam suasana pernikahan. Jadi tidak ada firasat apa-apa," ucapnya.

Fitriana menambahkan Syabda dan ibunya meninggal kecelakaan di ruas tol Pemalang saat perjalanan pulang ke Sragen. 

Rencana pulang ke Sragen itu untuk menengok neneknya yang meninggal, Minggu (19/3/2023) malam.

"Ternyata takdir mengatakan yang lain terjadi kecelakaan di tol Pemalang. Ibu Anik dan Syahda meninggal, setiap tahun memang sering mudik bahkan seminggu yang lalu bulik Anik sama Om Anis pulang dalam pernikahan adik saya," papar dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More