SuaraSurakarta.id - Keraton Kasunanan Surakarta, memiliki cikal bakal sejarah tersendiri berdirinya negara Mataram Islam, saat akan membangun kerajaannya di Solo atau Desa Sala, pada masanya.
Sejarah tersebut tak lepas dari Ki Gede Sala, atau Kyai Solo, pendiri Desa Sala atau cikal bakal Kota Solo yang kini makamnya berada di timur Keraton Kasunanan Surakarta.
Mirisnya, Kota Solo yang baru saja melangsungkan ulang tahun ke-278, makam Ki Gede Sala seolah terlupakan. Hal tersebut bisa dilihat, saat memasuki pelataran makam terdapat sejumlah bangunan yang sudah mulai rapuh dan tak terurus lagi.
Hal itu juga disampaikan oleh juru kunci makam Ki Gede Sala, Joko Saputro Adi. Dia menceritakan, kondisi makam yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya pada 2014 lalu, semakin memprihatinkan.
Baca Juga: Ditanya Nitizen di Solo Boleh Bangun Gereja? Begini Jawaban Bijak Gibran Rakabuming
"Ya ini semakin banyak bangunan yang sudah tidak layak. Seperti atap pada makam Kyai Solo ini ada beberapa yang sudah mengalami rapuh pada kayunya. Terus belum lagi beberapa jenis bangunan fisik di atap itu juga mengalami kebocoran yang parah jika hujan tiba," ungkap Joko Saputro Adi, Rabu (22/2/2023).
![Kondisi komplek makam Ki Gede Sala di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta. [Suara.com/Budi Kusumo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/02/22/92373-makam-ki-gede-sala.jpg)
Menurutnya, selain pada atap di kawasan makam tersebut juga terdapat bangunan alas atau mester yang sudah mengalami keretakan yang semakin tahun semakin besar pada keretakan tersebut.
"Jika hal tersebut kita biarkan bisa berimbas pada robohnya bangunan. Ya terdapat sejumlah retakan dulu tidak sepanjang ini keretakannya Namun karena terus dibiarkan semakin bertambah sertakan mesternya ini," bebernya.
Adi juga menambahkan, belum lagi kalau hujan airnyanya menggenang nyaris ke kijing. Hingga dirinya, untuk setiap harinya musim penghujan ini harus melakukan seorang diri untuk membuang air genangan diluar kawasan makam.
"Itu hampir setiap hujan deras maupun hujan ringan itu pasti menggenang airnya karena tidak ada sanitasinya. Jadi ya saya setiap hari kadang dibantu tetangga membersihkan genangan," jelas dia
Baca Juga: TGB Zainul Majdi bertemu Gibran, Bahas Apa Yaa?
Selain itu, makam yang tampak kokoh berdiri ini setiap malamnya juga minim penerangan, karena secara langsung tidak ada aliran listrik untuk menerangi makam saat malam hari.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Kalahkan Barito Putera, Persis Solo Menjauh dari Zona Merah
-
Papan Bawah Memanas! Link Live Streaming Barito Putera vs Persis Solo
-
Jin BTS Siap Temui ARMY Lewat Tur Solo Perdana RUNSEOKJIN_EP.TOUR
-
3 Karakter Akan Bersinar di Anime Solo Leveling Season 3, Ada Favoritmu?
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita