SuaraSurakarta.id - Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku sempat menegur dan memarahi kader PDI-P yang juga Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa.
Hal ini dilakukan, karena Wawali Teguh Prakosa tidak tahu adanya kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Padahal banyak warga itu yang protes usai adanya kenaikan PBB. Namun, kemudian Gibran memutuskan untuk mencabut dan menunda menaikan PBB.
"Wakil Wali Kota saja ndak tahu kalau ada kenaikan PBB, gimana. Yo, tak marahi lah dia kemarin," terang Rudy, Jumat (10/2/2023).
"Jadi pas Pak Teguh ke sini tak seneni. Katanya tidak tahu, lah ora ngerti ki piye," ujarnya.
Menurutnya, rakyat itu tahunya bahwa kebijakan pemerintah itu berasal dari kebijakan politik partai.
Selalu disampaikan kebijakan politik partai berasal dari rumusan anak ranting, dirumuskan di ranting, PAC, dan DPC.
"Itu namanya kebijakan politik partai. Setelah menjadi kebijakan politik partai dan kita punya petugas partai yang menjadi wali kota dan wakil wali kota, ini kita kirim ke sana menjadi kebijakan pemerintah," ungkap dia.
Rudy mengakui komunikasi antara wali kota dengan wakil wali kota atau DPRD Solo masih kurang.
Baca Juga: GP Mania Dibubarkan, FX Rudy PDIP: Gak Akan Ada Pengaruhnya Terhadap Elektabilitas Ganjar
Mantan Wali Kota Solo inipun berpesan agar meningkatkan Komunikasi antar dua kepala daerah itu. Minimal, fungsi Wakil Wali Kota itu difungsikan.
"Komunikasi ditingkatkan, minimal Pak Wakil kini difungsikan. Saya lihat kurangnya komunikasi," lanjut dia.
Rudy pun menceritakan saat menjadi Wakil Wali Kota Solo dan Jokowi menjadi Wali Kota Solo. Meski tidak difungsikan, Jokowi selalu tanda tangan sampai sebelum ada paraf dari dirinya.
"Zaman Pak Jokowi, Saya tidak difungsikan diem aja. Namun, ketika ada persoalan Pak Jokowi juga pintar selama, Pak Wakil belum paraf saya (Jokowi) tidak akan tanda tangan. Artinya fungsi wakil wali kota difungsikan," jelasnya.
Rudy menambahkan sudah memberikan masukan kepada Wawali untuk lebih dahulu menjalin komunikasi dengan Gibran.
"Kurangnya komunikasi. Sudah tak sampaikan, mbok kamu komunikasi sama Mas Gibran nggak ada salahnya. 'Wong kowe ki biarpun kita lebih tua yang jadi kepala sana (Gibran). Kalau nggak mau mendengar yowes mending kowe leren o wae'," papar Rudy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Calon Ketua DPC PDIP Solo Ikuti Psikotes Besok, Dua Sosok Buka Suara
-
Skak Mat Roy Suryo, Kepala SMA Santo Yosef Solo Bantah Gibran Lulusan Sekolahnya
-
Gerak Cepat Satreskrim Polresta Solo Tangkap Pelaku Pencurian Uang Bank Rp 10 Miliar
-
Satreskrim Polresta Solo Tangkap Sopir Bank Jateng Bawa Lari Uang Rp 10 Milyar
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing