SuaraSurakarta.id - Pemkab Boyolali melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat di Provinsi Jawa Tengah, meminta masyarakat waspada penyebaran penyakit "Lumpy Skin Disease" (LSD) yang menyebabkan banyak benjolan pada hewan ternak sapi dan kerbau di daerah itu.
LSD merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan ternak sapi dan kerbau melalui gigitan vector seperti lalat, nyamuk, dan caplak yang menyebabkan banyak benjolan di tubuh hewan tersebut.
Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, memaparkan penyakit LSD di Boyolali telah menyerang ternak sapi di Desa Pakang, Kecamatan Andong beberapa waktu yang lalu.
Data dari Disnakkan Boyolali, terdapat 606 ekor sapi suspek LSD dan 32 ekor sapi di antaranya, dinyatakan positif terjangkit penyakit LSD. Sedangkan, ternak yang sudah sembuh LSD sebanyak 20 ekor.
Baca Juga: Inspiratif! Anak SMK Ini Bikin Kandangang Ayam Berteknologi IOT Buat Bantu Peternak, Seperti Apa?
"Dari 606 ekor ternak sapi suspek ini, yang dinyatakan positif berdasarkan uji laboratorium adalah 32 ekor. Dari 606 ekor suspek LSD yang sudah dinyatakan sembuh 20 ekor," kata Lusia dilansir dari ANTARA.
Disnakkan Boyolali melakukan upaya antara lain dengan mengerahkan berbagai elemen untuk melakukan biosecurity dan cek hewan ternak yang akan dibawa ke pasar hewan yang ada di Kabupaten Boyolali. Selain itu, pihaknya juga melakukan vaksinasi ke hewan ternak yang terindikasi penyakit LSD.
Selain itu, Disnakkan juga sudah melakukan sebagian vaksinasi hewan ternak. Kegiatan vaksin baru mendapatkan 3.700 ekor, sudah terdistribusi di UPT Puskeswan dan sebagian di kantor Disnakkan untuk melayani yang sekiranya emergency.
"Kami juga sedang mengupayakan tambahan vaksin dengan melayangkan surat ke Provinsi Jateng," kata Lusia.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan Boyolali dokter hewan Afiany Rifdania mengatakan hewan ternak yang terkena penyakit LSD dengan ditandai gejala benjolan di tubuh hewan ternak, akan mempengaruhi harga jual ternak tersebut.
Baca Juga: 3 Penyebab Trotolan Murai Batu Turun Harga, Dulu Bisa Laku Rp3 Juta
"Para peternak, mohon bersabar mengikuti proses penyembuhan proses pengobatan. Karena, hal ini sudah banyak terbukti sembuh dan kembali sehat serta hewan ternak nanti jadi gemuk lagi," ujar drh Afiany.
Pengobatan yang diberikan kepada sapi dan kerbau selain vaksinasi, juga pemberian obat dan vitamin setiap 10 hari sekali selama satu bulan untuk mematikan virus dan mengobati bekas luka pada hewan ternak sehingga bisa pulih kembali.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan menjaga asupan gizi pada hewan ternak," paparnya.
Menurut dia, untuk mencegah penularan penyakit LSD, peternak diimbau tetap menjaga kebersihan lingkungan kandang karena ditularkan lewat vektor. Selain itu, peternak dimohon untuk juga menjaga asupan gizi kepada hewan ternaknya.
Berita Terkait
-
Bangkit dari Keterpurukan di Hidup Peternak Lele
-
Kekayaan Gibran Huzaifah, Diduga Manipulasi Pendapatan eFishery untuk Kelabuhi Investor
-
Peternak Ini Bisa Produksi 4.000 Telur Puyuh dan Kantongi Rp45 Juta Sebulan
-
Budget Rp10.000! Daun Kelor Jadi Opsi Menu Program Makan Bergizi Gratis
-
Pentingnya Regenerasi Peternak Muda untuk Keberlanjutan Masa Depan Industri Peternakan Sapi Perah di Indonesia
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran
-
Panen Raya di Sukoharjo, Ahmad Luthfi: Jateng Kantongi 4,09 Juta Ton Padi