Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 22 November 2022 | 15:30 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap membantu korban bencana gempa bumi di Cianjur Jawa Barat. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraSurakarta.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyesalkan kericuhan yang terjadi di pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII, di Surakarta, Senin (21/11). Apalagi sampai viral dan tersebar videonya.

Hal itu disampaikan Ganjar usai meluncurkan Mal Pelayanan Publik di Klaten, Selasa (22/11/2022). Ia yang turut hadir dalam gala dinner di Pura Mangkunegaran juga telah berpesan agar diskusinya dilakukan secara musyawarah.

"Jangan ricuh. Kalau bisa adem ayem kan bagus karena beberapa hari sebelum itu ada muktamar Muhammadiyah berjalan lancar, isu di luar juga yang dulunya ramai tidak terjadi," ucap Ganjar.

Mantan anggota DPR RI itu mengaku terkejut dengan kabar tersebut. Menurutnya banyak orang kecewa dengan yang terjadi. Ganjar pun telah menghubungi HIPMI Jawa Tengah terkait ini.

Baca Juga: Pengusaha Adu Jotos di Munas HIPMI, Ni Luh Djelantik: Pecat atau Bikin Divisi Baku Hantam!

"Saya sudah telepon HIPMI Jateng kemarin sampaikan kepada publik, konsolidasikan kawan-kawan, ajak duduk bersama, jangan pakai emosi, kalau nggak bisa ya sudah divoting saja," tegasnya.

Apa yang terjadi ini menjadi pelajaran. Ganjar mengatakan, butuh kedewasaan dalam menyikapi. Apalagi mereka adalah himpunan pengusaha muda yang sepatutnya memberikan contoh baik.

"Kasih contoh lah yang baik gitu ya, mudah-mudahan lancar, masih ada kesempatan, silakan buka dialog. Kita menunjukkan bahwa para pengusaha muda juga seorang yang sangat demokratis yang bisa memberikan teladan yang baik," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, kericuhan terjadi di pelaksanaan Munas HIPMI ke XVII, di Hotel Alila Solo, Senin (21/11). Sejumlah video yang menggambarkan kericuhan beredar di media sosial maupun pesan WhatsApp.

Belakangan panitia mengklarifikasi karena adanya perbedaan pendapat dari peserta hingga pimpinan sidang. Situasi sudah larut malam. Satu pihak menginginkan agar sidang dilanjutkan, namun di sisi lain ada yang meminta agar sidang ditunda sampai dengan sekarang. Perdebatan yang tidak selesai dengan argumentasi berlanjut pada teriakan dan dorong-dorongan hingga terjadi kericuhan.

Baca Juga: Usai Ricuh, Polisi Jaga Ketat Munas HIPMI di Kota Solo

Load More