SuaraSurakarta.id - Stroke menjadi penyakit yang mematikan jika salah menanganinya. Perlu penanganan yang cepat, agar seseorang bisa selamat dari penyakit tersebut.
Dokter spesialis bedah saraf dr. M. Evodia Slamet Rahardjo mengatakan angka kematian akibat stroke bisa turun jika pasien segera dibawa ke rumah sakit dan lebih cepat tertangani.
"Jadi memang ada istilahnya 'Golden Period' atau waktu emas di mana kalau kita segera bawa itu pasien itu akan lebih cepat tertangani dengan baik dan Insya Allah bisa diselamatkan, bisa menurunkan angka penyakitan dan mortalitas atau angka kematian," ucap dokter Evodia dikutip dari ANTARA, Selasa (25/10/2022).
Ia menjelaskan stroke secara umum menurut WHO adalah suatu penyakit pembuluh darah otak di mana ada defisit neurologis vokal atau global yang berlangsung secara cepat. Tanda-tanda neurologis tersebut adalah kelemahan anggota gerak.
"Yang dapat memperberat tanda itu yakni berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas itu, adalah definisi menurut WHO," jelasnya.
Stroke sendiri terdiri dari dua macam yaitu stroke sumbatan atau iskemik yang terjadi karena pembekuan darah di dalam jantung yang terbawa ke otak, dan stroke pendarahan atau hemoragik yaitu pecahnya pembuluh darah di jaringan otak yang menyebabkan kematian sesar otak yang disebut Brain Herniation.
"Ada juga pendarahan subarachnoid, itu pecahnya pembuluh darah pada rongga subarachnoid yaitu salah satu selaput otak. Ini yang disebutkan karena Aneurisma otak," jelasnya.
Aneurisma adalah suatu kelainan pembuluh darah seperti kantong anorganisme dan terjadi bukan hanya di otak tapi juga bisa di pembuluh darah manapun.
Jika sumbatannya terjadi pada pembuluh darah besar efeknya akan lebih luas, sementara jika terkena pada pembuluh dara cabang kecil dan mengenai daerah yang penting, pasien akan kehilangan beberapa kemampuan fungsi tubuh seperti berbicara dan mulut miring.
Baca Juga: Imbauan dari Dokter, Kurangi Konsumsi Gula Sekarang Juga
Evo mengatakan harapan hidup penderita stroke tergantung dari tingkat keparahan penyakit itu sendiri. Beberapa prosedur bisa dilakukan seperti perawatan pada penderita stroke pendarahan jika jumlah pendarahan kecil dan pembedahan jika sudah mengancam nyawa.
Berita Terkait
-
Roy Marten Kaget Dengar Kabar Titiek Puspa Pecah Pembuluh Darah
-
7 Fakta Kondisi Titiek Puspa: Mencuat Rumor Stroke, Manager Angkat Bicara
-
Kronologi Titiek Puspa Dibawa ke RS, Alami Pecah Pembuluh Darah hingga Harus Operasi
-
Terobosan Medis! Operasi Brain Bypass STA-MCA, Solusi bagi Stroke Berulang
-
Harapan Baru Bagi Pasien Stroke: Operasi Brain Bypass STA-MCA Tingkatkan Peluang Kesembuhan
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Arus Mudik di Solo Lancar, Operasi Ketupat Candi Diapresiasi Warga
-
Momen Warga Padati Rumah Jokowi: Antrean Mengular dan Ditemui Langsung Mantan Presiden
-
Dhawuh Dalem Paku Buwono XIII, Garebeg Pasa Keraton Solo Berlangsung Khidmat
-
Jokowi Kumpul Bareng Keluarga di Solo, Kahiyang Ayu-Bobby Nasution Tak Tampak
-
Gibran Apresiasi Langkah Didit Prabowo Kumpulkan Anak Presiden, Giliran Orang Tua Bertemu?