SuaraSurakarta.id - Inovasi dan peka terhadap kebutuhan pasar dinilai sebagai kunci bagi perusahaan rintisan (startup) untuk bisa bertahan di era industri digital saat ini.
"Kunci keberhasilan startup adalah konsistensi dan inovasi," ujar Digital Start Up Analyst Indra Puspita dikutip dari ANTARA, Kamis (13/10/2022).
Dia mengatakan langkah awal untuk mulai membangun perusahaan rintisan adalah menentukan terlebih dahulu target pasar. Setelah itu, pastikan produk yang ditawarkan memiliki peluang dan daya tarik di pasar sehingga mendorong konsumen untuk membeli.
Selain itu, tentukan pula metode dan sarana yang digunakan untuk menjual serta mempromosikan produk sehingga bisa memberikan hasil positif bagi perusahaan.
Sementara itu, Ketua Pusat Studi Komunikasi, Budaya, dan Literasi Digital Rini Darmastuti mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan perusahaan rintisan gagal berkembang dan akhirnya tumbang.
"Pertama, mereka tidak fokus pada bisnis. Kedua, kehabisan dana. Ketiga, tidak memiliki strategi yang baik untuk terus berkembang di pasar," kata dia.
Menurut dia, perusahaan rintisan bisa tetap bertahan asalkan memiliki strategi brilian dan peka terhadap kebutuhan konsumen.
Dia menilai, perusahaan rintisan merupakan peluang baru bagi dunia industri dan peluang kerja di masa kini. Namun, dibutuhkan kecakapan digital dalam mengembangkan bisnis tersebut.
Adapun kreator konten Abidah Pulana mengatakan untuk merintis dan mengembangkan perusahaan rintisan, keahlian yang dibutuhkan adalah pemahaman lanskap digital yang baik.
Baca Juga: Kemenkominfo Tingkatkan Kapasitas Literasi Digital Masyarakat
Contohnya adalah pengetahuan dasar yang baik tentang dunia digital atau internet, serta menentukan segmentasi dan mulai bergerak memberikan inovasi baru dalam platform digital.
"Jangan lupa untuk membuat riset dengan sering sehingga dapat mengembangkan kembali nilai-nilai perusahaan," ucap dia.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Meneladani Nabi, Ribuan Driver Gojek Doakan Persatuan Indonesia
-
Andika Perkasa dan RX Rudy Masuk Usulan Calon Ketua DPD PDIP Jateng
-
Politisi PAN Klaim Tak Tahu Ada Tunjangan: Itu Porsi dari Pemerintah Pusat
-
Politisi PAN Klaim Tak Tahu Ada Tunjangan: Itu Porsi dari Pemerintah Pusat