Harapan Sejumlah Petani di Kabupaten Jember Jika Prabowo Menangi Pilpres

SuaraSurakarta.id - Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari sejumlah petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk maju ke pemilihan presiden 2024. 

Prabowo setelah menjadi presiden mereka yakini dapat memperjuangkan aspirasi petani dengan tetap melanjutkan subsidi.

Para petani mendeklarasikan dukungan di lahan tebu di Desa Kawangrejo pada Rabu (12/10/2022).

“Sebagai petani yang merasakan dampak langsung pencabutan subsidi pemerintah saat ini, kami yakin dengan Pak Prabowo jadi presiden, subsidi akan berlanjut,” kata seorang petani bernama Abdul Haki dalam laporan Beritajatim.

Baca Juga: Miris Nasib Prabowo 'Ditikung' Jokowi sampai Anies Baswedan di Pilpres, Pengamat Malah Bilang Begini

Petani berharap banyak kepada Prabowo untuk mensejahterakan kehidupan mereka.

"Kami berharap kalau Pak Prabowo jadi presiden, bisa lebih peduli kepada kami dengan memberikan subsidi terhadap kebutuhan petani, demi kesejahteraan petani dan buruh-buruh yang terlibat dalam aktivitas pertanian,” kata Haki.

Haki menyebut petani sekarang semakin susah, terutama semenjak kebijakan pengurangan subsidi pupuk.

Ketua Komisi B DPRD Jember dari Fraksi Gerindra Siswono berkata “masyarakat petani menyadari bahwa selama ini tersiksa dan terampas hak-haknya. Petani dibohongi, bahwa ada subsidi, tapi pupuknya tidak ada."

"Keinginan masyarakat sederhana: kalau pun subsidi dikurangi, tapi barangnya harus clear ada kalau mau beli. Lah ini barangnya tidak ada, subsidi tidak ada, petani menjerit,” Siswono menambahkan.

Baca Juga: Promosi Semangka Hasil Panen, Petani Ini Malah Bikin Ngakak Endingnya Membagongkan Sekali

Siswono meyakini "Prabowo memiliki kepedulian serius terhadap kebutuhan petani.”

Setelah Prabowo menjadi presiden, Siswono berharap alokasi subsidi pertanian ditambah.

“Karena itu satu-satunya harapan kemakmuran petani dan buruh. Subsidi pupuk yang dibutuhkan. Ini bukan berlebihan kalau masyarakat mendukung Pak Prabowo jadi presiden, karena masyarakat merasakan pemerintah tidak berpihak kepada petani dan buruh,” katanya.