SuaraSurakarta.id - Mengelola aktivitas harian dengan mengatur waktu yang rutin untuk istirahat dan olahraga dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung, kata spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC.
"Manajemen waktu yang baik, bisa tahu kapan istirahat, olahraga, kapan menyiapkan makanan yang baik untuk diri sendiri, kalau beli makanan juga harus tahu cara memilihnya," kata dokter Vito dikutip dari ANTARA pada Kamis (6/10/2022).
Konsultan intervensi kardiologi ini mengatakan gaya hidup yang tidak sehat memicu munculnya penyakit jantung pada generasi muda.
Pola makan dan pola tidur yang tidak sehat serta stres yang tidak ditanggulangi dengan baik turut mempengaruhi fenomena ini.
Baca Juga: Manfaatkan Sinar Matahari Pagi Untuk Mengurangi Risiko Sakit Jantung Hingga Depresi
Dia mencontohkan stres yang dilampiaskan dengan makan hidangan yang tak baik untuk kesehatan akan meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan kolesterol tinggi.
"Sehingga pembentukan plak, penyempitan pembuluh darah juga semakin banyak," jelas anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
Plak kolesterol yang menyumbat pembuluh darah jantung bisa mengakibatkan penyakit jantung koroner.
Ada kalanya orang-orang yang masih muda menjalani gaya hidup tidak sehat karena pekerjaan yang membuat mereka harus bekerja pada malam hari dan kurang istirahat, tidak sempat menyiapkan makanan yang sehat, juga tidak bisa meluangkan waktu untuk memeriksa kesehatan secara rutin di rumah sakit.
Bila hal ini dibiarkan terus, penyakit jantung koroner yang seharusnya bisa dicegah justru akan terus mengintai.
Baca Juga: Agar Penanganannya Tepat, Ini Gejala Serangan Jantung
Ia mengajak masyarakat untuk memahami dan menerapkan pola hidup sehat, kemudian menyesuaikannya dengan rutinitas masing-masing.
Sebagai contoh, olahraga aerobik yang disarankan minimal 30 menit sehari bisa dilakukan kapan pun ada waktu luang, entah itu pagi, siang, sore atau malam hari, semua bisa disesuaikan dengan rutinitas setiap individu.
Vito mengatakan menjalani pola hidup sehat bukan dengan cara menyisakan waktu, tapi menyediakan waktu agar penerapannya dapat maksimal. Kesehatan diri sendiri harus menjadi prioritas sehingga rutinitas yang baik untuk tubuh bisa terus berjalan di tengah kesibukan.
"Karena begitu orang sakit jantung, susah digantinya lagi kan?" ujar Vito.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
Perintah Hemat Prabowo Mulai Longgar, Sri Mulyani Buka Blokir Anggaran Rp129 Triliun Bagi 99 K/L
-
Cukai Minuman Manis Batal Berlaku di 2025
-
Ekonomi Loyo, Pajak Ambles Rp77 Triliun: APBN Mei 2025 Minus!
-
Perang Iran-Israel Bikin Sri Mulyani Was-was, Kenapa?
-
Here We Go! Jaka Pindah ke Leeds United, Jay Idzes Direkrut Udinese?
Terkini
-
Purwati 'Nyanyi' Lagi? Mantan Kadinkes Karanganyar Kembali Diperiksa dalam Kasus Korupsi Alkes
-
Diduga Pelaku Pelecehan Seksual, Ini Nasib ASN Dinkes Pemkot Solo
-
Aduan Dugaan Pelecehan Seksual ASN di Pemkot Solo Hilang di ULAS, Ini Kata Wali Kota
-
Pestapora Solo Getarkan Pamedan Mangkunegaran: Euforia Latihan Bak Konser Sesungguhnya!
-
Ngemplang Bayar Pesanan Solar, Direktur PT Tiga Pelopor Wiratama Dipenjara 1,5 Tahun