SuaraSurakarta.id - Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI) dr Radityo Prakoso, Sp.JP(K), FIHA menyebut gejala penyakit jantung bawaan tergantung dari usia, misalnya pada bayi baru lahir yang terkait aktivitasnya menyusu.
"Kalau bayi baru lahir seputar aktivitas dalam menyusu seperti terputus-putus, berkeringat, sedikit-sedikit muntah. Kita harus curiga apakah ini bermasalah," kata Dokter Radityo dikutip dari ANTARA pada Kamis (29/9/2022).
Pada balita prasekolah, dapat terlihat dari keterbatasannya beraktivitas. Radityo mencontohkan, orangtua dapat melihat apakah anak tak melakukan aktivitas seperti anak-anak usia sebayanya seperti berlarian. Jika menemukan hal ini, maka perlu curiga ada masalah pada anak.
"Kalau remaja bisa ditanya apakah ada sesak, nyeri dada, gangguan pada aktivitas, kalau tidur malam berapa bantal," ujar Radityo.
Baca Juga: Begini Cara Mengenali Penyakit Jantung Bawaan Lewat Gejalanya
Dia mengatakan, anak-anak yang sering masuk rumah sakit dengan pneumonia atau infeksi saluran napas bawah, perlu dicurigai menderita penyakit jantung bawaan.
Menurut dia, pasien dengan PJB umumnya datang ke IGD dengan gejala gagal jantung, cardiogenic shock, gangguan irama jantung, respiratory distress, gangguan saluran napas bawah atau riwayat batuk panas berulang.
"Kalau pasien dengan penyakit jantung bawaan tidak ditatalaksana dengan baik, akan terjadi komplikasi antara lain gangguan vaskular, gagal jantung dan akhirnya pada kematian," kata dia.
Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang didapat sejak anak masih berada di dalam kandungan. Kelainan ini dapat terjadi pada dinding jantung, katup jantung, maupun pembuluh darah yang ada di dekat jantung. Akibatnya, dapat terjadi gangguan aliran darah di dalam tubuh pasien, misalnya terjadi sumbatan aliran darah, atau darah mengalir ke jalur yang tidak semestinya.
Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bawaan yang paling sering ditemukan. Angka kejadian PJB di Indonesia adalah 8 untuk setiap 1000 kelahiran hidup.
Baca Juga: Peringati Hari Jantung Sedunia, Eka Hospital Hadirkan Layanan Tindakan Jantung
Jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta, dan angka kelahiran 2%, maka jumlah penderita PJB di Indonesia bertambah 32000 bayi setiap tahun. Data Global Burden of Disease Study 2017 menunjukkan sebanyak 80.928 bayi yang lahir dengan PJB setiap tahunnya di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- 6 Mobil Bekas Sedan di Bawah Rp30 Jutaan: Perawatan Mudah, Lunas Tanpa Cicilan
- 3 Negara yang Sebaiknya Tidak Jadi Lawan Timnas Indonesia di Round 4, Potensi Gangguan Non Teknis
- 8 Pilihan Bedak yang Semakin Berkeringat Semakin Bagus, Harga Mulai Rp32 Ribuan!
Pilihan
-
Daftar 13 Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2026: Masih Ada Tempat Buat Timnas Indonesia
-
Shin Tae-yong Masuk Rumah Sakit, Sempat Komentari Timnas Indonesia vs Jepang
-
7 HP di Bawah Rp2 Juta Memori 128 GB: Kamera Resolusi Tinggi, Aman Simpan Dokumen
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah, Mulai Rp 65 Jutaan dan Cocok untuk Anak Muda!
-
Striker Jepang Akui Mudah Bikin Gol Indah ke Gawang Timnas Indonesia
Terkini
-
Kasus Penggelapan Uang: Mantan Kacab Marketing PT SHA SOLO Dihukum 3,5 Tahun Bui
-
Soal Rumah Hadiah dari Negara, Jokowi Akui Dimintai Masukan Buat Desain
-
Dampak Kasus Ayam Goreng Widuran, Kemenag Mulai Pelaku Usaha Kuliner di Kota Solo
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....