Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 18 September 2022 | 12:26 WIB
Tangkapan layar video Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie sebut Ferdy Sambo tidak bersalah. [TikTok]

SuaraSurakarta.id - Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie menyebut mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo tidak bersalah.

Menurut Connie, perilaku Ferdy Sambo muncul karena ada kesalahan sistem dalam instansi kepolisian.

"Saya bilang, pak Sambo nggak salah. Dia itu lahir karena sistem yang begitu dan dia bisa menggunakan sistem tersebut," kata Connie, dikutip dari video tiktok @forkom01 pada Minggu, (18/9/2022).

Ia menuturkan, seharusnya sistem militer harus dihapus dari kepolisian sehingga kedepannya tidak akan lahir sosok 'Sambo-sambo' yang baru.

Baca Juga: Kapolri Terima Permohonan Banding Ferdy Sambo, Apa Presiden Jokowi Akan Turun Tangan?

"Kalau kita begini-begini terus ya pak Sambo-sambo baru lain itu akan lahir," ucapnya.

Menurutnya, pangkat di kepolisian harus dibatasi jika memang tidak mau berada dibawah kementrian dalam negeri.

"Sudah pak tiga aja kita kenal pangkatnya, lebih sederhana lagi, si kapten mengepalai polsek selurih Indonesia. Kemudian dia punya sersan yang eh which is apa detektif iya kan, lanjut yaudah yang lain officer aja," tuturnya.

Sontak saja, video itu pun mendapat beragam tanggapan dari warganet.

"Rubah sistem kerajaan menjadi sistim berkeadilan sosial. Artinya semua dimulai dari pangkat yang sama," ucap akun @****id.

Baca Juga: Kuasa Hukum Brigadir J Mendadak Minta Maaf Pada Publik, Ungkap Keluarga Sudah Capek

"Ibu yang cerdas," kata akun @******75.

"Betul sekali ibu, tidak ada lagu militeristik ditubuh Polri. Pangkatnya kapten, sersan, dan detektif, selesai," ujar akun @****01.

"Cuma di Indonesia polisi paling berkuasa dan banyak cabangnya, ada BNN, ada Densus, ada BNPT. Padahal sudah direktur bagian masing-masing di mabes," ungkap akun @******78.

Seperti diketahui, Ferdy Sambo kini menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J, dimana sejak bulan Juli lalu proses penyidikan belum menemui titik terang hingga sekarang.

Kontributor : Sakti Chiyarul Umam

Load More