Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 13 September 2022 | 17:48 WIB
Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Kabinet Terbatas mengenai Visa on Arrival dan Kartu Izin Tinggal Terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/9/2022). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

SuaraSurakarta.id - Survei Voxpopuli Research Center menunjukkan 75,3 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja dan kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), meskipun telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Publik masih merasa puas dengan kepemimpinan Jokowi, meskipun ramai demo mahasiswa dan buruh menolak kenaikan harga BBM," kata Peneliti Senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono dikutip dari ANTARA, Selasa (13/9/2022).

Di tengah naiknya harga BBM, temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan publik masih merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Sebagian besar menyatakan puas, mencapai 75,3 persen, sedangkan sisanya 21,6 persen tidak puas, dan tidak tahu/tidak jawab 3,1 persen.

Menurut Prijo, tingkat kepuasan publik kepada Jokowi terjaga tetap tinggi sejak akhir 2021, yakni di atas 70 persen. Anjloknya kepuasan terjadi sepanjang pandemi gelombang pertama dan kedua hingga sempat menyentuh angka 59,2 persen di titik terendah.

Baca Juga: Presiden Dua Periode Boleh Maju jadi Cawapres, PDIP: Kalau Pak Jokowi Mau Sangat Bisa

"Gejolak ekonomi hampir tidak terelakkan pada masa pemulihan pascapandemi, tetapi tekanan jauh lebih terasa selama pembatasan sosial," ujar Prijo.

Pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) memukul telak perekonomian.

Seiring dengan pemulihan ekonomi, Indonesia kini tumbuh kembali pada kisaran 5 persen selama tiga kuartal berturut-turut.

"Pemulihan dibayang-bayangi dengan inflasi, terutama paling terasa dengan naiknya harga minyak goreng dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya," kata Prijo.

Prijo mengingatkan agar pemerintah terus menjaga momentum pemulihan ekonomi dan memastikan bansos sebagai bantalan sosial tersalurkan secara tepat sasaran.

Baca Juga: Tim Siber Polri Bergabung ke Timsus Bentukan Presiden Jokowi, Atasi Serangan Siber dan Endus Jejak Bjorka

"Dampak kenaikan harga BBM baru akan dirasakan dalam 1-2 bulan mendatang," kata Prijo.

Dapat dipastikan bahwa naiknya harga BBM akan mengerek biaya transportasi dan logistik, serta merembet ke harga-harga barang dan jasa.

"Inflasi diprediksi bakal meningkat, sedangkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2022 kemungkinan terkoreksi," ujar Prijo.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 1-7 September 2022, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sekitar 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Load More