SuaraSurakarta.id - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Bevaola Kusumasari mengingatkan masyarakat untuk selalu mewaspadai konten negatif seperti hoaks tentang informasi kesehatan yang beredar di ruang digital.
"Di sisi lain perlu diwaspadai menjamurnya konten negatif, salah satunya hoaks, termasuk di dunia kesehatan," ujar Bevaola dikutip dari ANTARA pada Minggu (11/9/2022).
Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema “Waspada Hoaks Info Kesehatan di Ruang Digital" yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Bevaola mengatakan sebagian besar masyarakat saat ini tidak bisa lepas dari internet dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, diperlukan penguatan literasi digital, termasuk budaya digital.
Dia mengajak masyarakat menggunakan internet untuk hal-hal positif, kebaikan, dan prestasi. Di dunia kesehatan, transformasi digital juga banyak memberikan manfaat, mulai dari mengakses informasi, asuransi, hingga telemedisin.
Namun, kata dia, tidak dapat dipungkiri bahwa hoaks tentang informasi kesehatan masih kerap ditemui di ruang digital. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan untuk dapat mengenali hoaks tersebut.
"Untuk dapat mengenali hoaks, kita bisa mengecek fakta, cari foto di Google, hati-hati judul provokatif, dan kenali siapa yang menyebar atau meneruskan pesan. Kita perlu cakap digital, paham budaya digital, memahami budaya orang lain, jangan hanya dari kacamata kita,” kata Bevaola.
Sementara itu, Ketua Umum Relawan TIK Indonesia Fajar Eri Dianto mengatakan hoaks di dunia kesehatan bisa dijaring dengan menggunakan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Fajar pun memberikan beberapa tips agar masyarakat bisa aman mengunggah, berkomentar, maupun menyebar informasi di ruang digital.
Baca Juga: Hoaks! Puan Maharani manipulasi foto kunjungan ke Toba
"Pertama, informasi harus benar. Disertai bukti. Pahami konsekuensinya. Pikirkan apakah informasi ini bermanfaat dan penting untuk disebar. Dan apakah harus sekarang disebarluaskan. Terakhir, kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita sampaikan,” kata dia.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
Pilihan
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
-
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
Terkini
-
Tim Sparta Polresta Solo Tangkap 4 Preman Modus Debt Collector
-
Patroli Malam Polsek Kartasura Sasar Knalpot Brong, 15 Kendaraan Diamankan
-
Dahlan Iskan Dorong Ketua Umum PWI Hasil Kongres Persatuan Sosok Netral
-
Bikin Geregetan, Ini Momen Lomba Tarik Mobil Derek di Solo
-
School Creative Hub 2025: Gojek dan Gen Z Gaungkan Kreativitas, Gaya Hidup Non-Tunai