SuaraSurakarta.id - Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan sumber daya manusia dan jasa keuangan global, Mercer Marsh Benefit (MMB), terhadap lebih dari 14.000 karyawan di seluruh dunia dari Maret hingga April 2021 menunjukkan bahwa satu dari dua karyawan melaporkan merasa agak stres setiap hari.
Namun, karyawan yang merasa didukung oleh perusahaan 10 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi sangat stres.
Berdasarkan survei global yang juga melibatkan lebih dari 1.000 karyawan Indonesia itu, MMB menyarankan agar perusahaan menyediakan rangkaian dukungan kesehatan mental yang komprehensif untuk memperluas pencegahan dan pengobatan, meningkatkan kesehatan emosional, dan mengurangi tingkat stres sehari-hari.
Selain itu, penelitian oleh WHO internasional menunjukkan bahwa untuk setiap 1 dolar AS yang digunakan untuk meningkatkan pengobatan gangguan mental umum, ada pengembalian senilai 4 dolar AS dalam peningkatan kesehatan dan produktivitas.
Baca Juga: Enaknya Jadi Karyawan Mbak Rara si Pawang Hujan, Gajinya Tembus Rp 15 Juta
Kesehatan mental karyawan tidak hanya memengaruhi karyawan itu sendiri, tetapi juga memengaruhi performa perusahaan. Karyawan yang mengalami tekanan mental akan mengalami penurunan produktivitas sehingga tidak bisa bekerja secara optimal.
Sebaliknya, karyawan yang bahagia akan bekerja dengan produktif untuk memenuhi target perusahaan. Karyawan yang bahagia juga akan menjadi duta perusahaan yang baik melalui pelayanan terbaik yang mereka berikan kepada konsumen sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan dibutuhkan kerja sama yang baik antara karyawan dan perusahaan—dalam hal ini diwakili oleh manajer yang bertindak sebagai agen perubahan.
Penyedia layanan kesehatan terpadu berbasis teknologi Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) bermitra dengan perusahaan e-dagang Lazada untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental karyawan.
"Sejak lama, kami memang telah menyadari pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental setiap karyawan kami. Namun, terjadinya pandemi COVID-19 mendorong perusahaan untuk terus mengembangkan berbagai program kesejahteraan karyawan," kata Chief People Officer Lazada Indonesia Evelyn Yonathan dalam keterangannya pada Jumat.
Baca Juga: Bangun Kekompakan, Pegawai BNI Metro Nobar Film Sayap-Sayap Patah
Kemitraan tersebut dengan cara mengembangkan akses ke sumber daya kesehatan yang terpercaya untuk karyawan. "Kami berharap bisa meningkatkan status kesehatan keseluruhan perusahaan kami, yang pada akhirnya bisa mendorong semangat pengembangan diri dan produktivitas karyawan."
Program peningkatan kesehatan mental ini dirancang berdasarkan survei terhadap karyawan Lazada mengenai kondisi mental mereka dan komitmen Lazada untuk memprioritaskan keselamatan psikologis di samping keselamatan fisik dalam operasi mereka di tingkat manajer senior.
Ada dua kampanye yang dilakukan melalui program ini, yaitu "ARE YOU OKAY?" dan "AM I OKAY?".
Kampanye "ARE YOU OKAY?" yang ditujukan untuk manajer senior ke atas sebagai pemimpin agen perubahan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, menyadari kebiasaan, memahami diri sendiri, mengetahui tingkat stres, dan mengetahui faktor-faktor penyebab stres. Sementara itu, kampanye "AM I OKAY?" yang ditujukan kepada seluruh karyawan bertujuan untuk berpikiran terbuka, meningkatkan kebijaksanaan, menciptakan kebiasaan baik, mendorong diri sendiri untuk sadar akan kesehatan mental, dan menciptakan lingkungan yang aman dan sehat di tempat kerja.
Untuk mencapai tujuan itu, diadakan lima sesi webinar yang dibawakan oleh para psikolog berpengalaman serta games dan tantangan untuk kepemimpinan. Kelima sesi webinar itu membahas topik stres kerja secara lengkap. Mulai dari mengetahui sumber stres, beban kerja, lingkungan kerja, mengatasi diri di tengah ketidaknyamanan, hingga psikosomatis dan isu kesehatan mental lainnya.
Webinar tidak hanya berisi pemaparan mengenai stres kerja, tetapi juga dilengkapi dengan praktik relaksasi seperti terapi musik, hypno relaxation, relaksasi otot, ataupun kuis untuk mengetahui level stres tiap karyawan. Relaksasi yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi stres, membangun kekuatan, membantu mengontrol rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, dan menurunkan tekanan darah.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Buat Prabowo Terdiam saat Berpidato di Groundbreaking Pabrik Baterai EV, Siapa Tomy Winata?
-
Usai Peringkat Daya Saing RI Anjlok, Pemerintah Lakukan Deregulasi Kebijakan di Sektor Perdagangan
-
Pyridam Farma Rombak Total Deretan Para Petinggi
-
Sempat Molor, Revisi Permendag Nomor 8 Akhirnya Terbit
-
Ada Evaluasi, Ini 52 BUMN yang Dilarang Danantara Rombak Jajaran Direksi
Terkini
-
Angkutan ODOL di Solo: Penindakan Ditunda, Polisi Masih Fokus Sosialisasi
-
Korupsi Alkes Karanganyar: Manager PT Sungadiman Kembalikan Uang Negara Rp158 Juta
-
Ahmad Luthfi: Soloraya Great Sale 2025 Lumbung Ekonomi Regional
-
Digelar Sebulan Penuh, Ahmad Luthfi Target Perputaran Ekonomi Soloraya Great Sale Rp 10 Triliun
-
Koperasi Tipu-tipu Milik Kepala SMA di Solo, Kerugian Sekitar Rp 1 Miliar