SuaraSurakarta.id - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendorong pengurangan sampah plastik di masyarakat melalui upaya sosialisasi saat kuliah kerja nyata (KKN).
Ketua Kelompok 110 KKN UNS Rizaldy Hilmy Sagito mengatakan kegiatan sosialisasi dilakukan di Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Pada sosialisasi tersebut kami memberikan pemahaman mengenai bahaya penggunaan sampah plastik dan bagaimana mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan totebag, tumbler, dan lain sebagainya," kata Rizaldy dikutip dari ANTARA di Solo, Jumat (2/9/2022).
Ia mengatakan upaya tersebut dilakukan berawal dari masih banyaknya remaja dan anak-anak yang belum memahami tentang bahaya penggunaan plastik dan dampak yang diakibatkan apabila dipakai secara terus-menerus.
Baca Juga: Pembayaran SIM dan SKCK di Cirebon Bisa Pakai Sampah, Kapolresta: Ada Ruangan Khusus Tanpa Antre
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan pelatihan pembuatan tas serbaguna atau totebag dengan konsep ecoprint.
"Langkah yang pertama dalam pembuatan totebag ecoprint ini adalah menyiapkan totebag yang di dalamnya sudah dikasih alas, kedua taruh daun atau bunga di atas totebag dan di atasnya dilapisi oleh plastik untuk alas memukulnya. Ketiga pukul daun menggunakan palu atau alat pukul lainnya menyesuaikan polanya," katanya.
Selanjutnya, tas tersebut dijemur hingga pola daun di atasnya mengering.
"Setelah pola daun mengering, totebag direndam menggunakan air tawas selama 10-15 menit. Kemudian yang terakhir yaitu totebag dijemur selama 3-5 hari tanpa terkena sinar matahari secara langsung," katanya.
Ia mengatakan pembuatan totebag ecoprint ini juga merupakan langkah awal dalam membiasakan anak-anak dan remaja di Desa Cangkringan untuk mengurangi penggunaan plastik, sehingga limbah sampah plastik dapat berkurang.
Baca Juga: Apresiasi Kapolri Usut Tuntas Tewasnya Brigadir J, Rektor UNS: Sejak Awal Masyarakat Beri Dukungan
"Ini sesuai dengan slogan yang kami usung, yakni Sedikit Sampahku, Lestari Bumiku," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Cangkringan Hemawati mengatakan pengolahan sampah di Desa Cangkringan sudah mulai baik.
"Meski demikian, sebagai generasi muda alangkah baiknya jika kita terus menjaga dan melestarikan alam ini dengan mengolah sampah sebaik mungkin," katanya.
Berita Terkait
-
Mau Kuliah di UNS? Cek 9 Prodi Baru 2025 Ini!
-
Jurusan UNS Sepi Peminat di SNBP 2025, Peluang Besar untuk Diterima!
-
Emiten Konstruksi BUMN Ini Olah Sampah Plastik Jadi Material Jalan Tol
-
Eks Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti: Ayo Kita Mulai dari Darat...
-
Jalankan Program SDGs, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Kesatria Bengawan Solo Menang Dramatis, Efri Meldi: Berjuang Sampai Detik Akhir
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
-
Kali Pepe Land Bersama SSB Arseto: Cetak Generasi Pesepak Bola Profesional dari Solo
-
Sambut HUT ke-280 Kota Solo, Ini Rekomendasi Brand Lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia
-
Soal Festival Kuliner Cap Go Meh, Kapolresta: Solo Kota Toleran