SuaraSurakarta.id - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC menegaskan bahwa olahraga bukan penyebab seseorang mengalami serangan jantung.
"Orang tuh kadang ada yang bilang gini, ‘Saya takut dok olahraga terlalu keras. Nanti jadi serangan jantung’. Saya bilang memang anda olahraganya apa selama ini?," kata Vito dikutip dari ANTARA Minggu (21/8/2022).
Sebagian orang, kata Vito, berolahraga jalan pagi, itu pun jarang-jarang dilakukan dan mereka takut berolahraga berintesitas lebih karena takut serangan jantung. "Jantung kita tuh kuat banget," katanya.
Jadi, menurut Vito, jantung sesungguhnya memiliki kemampuan yang kuat. Namun, yang membuat seseorang mengalami collapse saat bersepeda misalnya, adalah karena mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya sudah ada masalah pada jantung mereka sebelumnya.
Baca Juga: Cedera Olahraga Dapat Diatasi dengan Minimal Invasive Surgery, Bagaimana Prosedurnya?
"Kita mau olahraga kayak apa sih, sebenarnya batasannya jauh sekali. Tapi kenapa ada orang collapse tiba-tiba karena bersepeda? Satu karena dia nggak tahu bahwa dia punya masalah jantung sebelumnya," jelas Vito.
Yang kedua, orang yang mengalami serangan itu tidak pernah check-up sebelumnya. Sehingga, dia tidak tahu jantungnya, "mesinnya", sudah tinggal satu dan sebagainya, sehingga akhirnya dia collapse di tengah jalan. "Bukan karena terlalu keras berolahraga," tambahnya.
Vito mengatakan, jika seseorang melatih kemampuan jantungnya, maka hal tersebut dapat memaksimalkan kinerja jantung. Oleh sebab itu, masyarakat tak perlu takut untuk berolahraga dan melatih jantungnya.
"Kalau heart rate-nya kita latih, yang dibilang heart rate jantung yang sehat itu adalah memang 70 persen dari maksimal heart rate itu benefitnya, artinya manfaatnya buat jantung sangat tinggi," ujar Vito.
"Boleh nggak sih lebih dari itu? Boleh kalau misalnya anda seorang atlet dan anda seorang yang terlatih. Tapi cara latihannya nggak hari ini beli sepeda, besok jadi anggota klub sepeda terus langsung mau sepedaan sampai 70 km," lanjutnya.
Baca Juga: Kenali Jenis Cedera Olahraga, Apa Saja Penyebabnya?
Namun, Vito menganjurkan masyarakat agar melatih jantungnya dengan cara yang benar. Sehingga, hal-hal yang tidak diinginkan pun bisa dihindari.
"Jadi caranya yang kurang benar, caranya yang tidak tepat itu yang mengakibatkan terjadi hal yang tidak diinginkan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Buruan Ambil, 3 Link Dana Kaget Hari Ini, Tambahan Cuan Akhir Pekan
-
Tarif AS Mencekik Ekspor: Saatnya Prioritaskan Kekuatan Ekonomi Dalam Negeri
-
Dua Orang Tersangka, Dugaan Korupsi Alkes Dinas Kesehatan Karanganyar Capai Rp 13 Miliar
-
Bukan Kasmudjo, Jokowi Ungkap Sosok Pembimbing Skripsinya di UGM
-
Ijazahnya Asli Versi Bareskrim Polri, Jokowi ke Megawati: Saya Buka di Persidangan