Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 13 Juli 2022 | 11:41 WIB
Timnas Indonesia saat menghadapi Nepal pada matchday ketiga atau terakhir Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait , Rabu (15/6/2022) dini hari WIB. [PSSI]

SuaraSurakarta.id - Dalam beberapa hari terakhir, muncul desakan agar Indonesia keluar dari keanggotaan Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).

Desakan keluar dari AFF muncul setelah Timnas Indonesia U-19 sendiri harus menerima mereka gagal melangkah jauh di turnamen Piala AFF U-19 2022.

Jika melihat poin dan produktivitas gol, Timnas Indonesia U-19 seharusnya lolos dari fase grup karena menjadi pengumpul poin terbanyak yakni 11 poin dan juga mencetak banyak gol.

Namun pencapaian itu tak cukup untuk membuat Timnas Indonesia U-19 lolos karena kalah Head to Head dari Vietnam dan Thailand yang punya poin sama dan jumlah gol lebih sedikit.

Baca Juga: Pentingnya HAKI, Jokowi: Jangan Sampai Camilan Khas Daerah Dicomot Negara Lain

Akibat kegagalan itu, publik pun beramai-ramai meminta PSSI untuk keluar dari AFF dan pindah ke zona atau konfederasi lain.

Pesepak bola Tim Nasional Indonesia U-19 Zanadin Fariz (kanan) terjatuh dilanggar pesepak bola Tim Nasional Filipina U-19 Antoine Ortega (kiri) dalam laga penyisihan Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (8/7/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

Sebagai informasi, AFF dibentuk pada 1984 di Indonesia itu sejatinya bukanlah federasi resmi yang diakui FIFA, meski kehadirannya tak mendapat penolakan dari induk resmi sepak bola dunia.

Melansir Bolatimes.com, Dalam lama resminya, FIFA hanya mengakui AFC (Asia), UEFA (Eropa), CAF (Afrika), CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah), CONMEBOL (Amerika Selatan) dan Oceania.

Lalu jika keluar dari AFF, zona mana yang ideal bagi Timnas Indonesia? Berikut analisanya.

Terlepas dari status Indonesia sebagai Founding Father AFF, keluar masuk federasi bukanlah barang baru di dunia sepak bola.

Baca Juga: Suporter Indonesia Bakal Intimidasi Vietnam U-19, Dinh The Nam Ketakutan

Australia bahkan memilih bergabung AFF dan AFC karena adanya anggapan mereka terlalu superior di kancah sepak bola Oceania.

Dengan posisi Australia yang sudah gabung ke AFC, salah satu konfederasi yang cukup masuk akal yang bisa dimasuki Timnas Indonesia adalah Konfederasi Sepak Bola Oceania (OFC).

OFC selama ini memayungi 13 negara mulai Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Kaledonia Baru, Papua Nugini, Tahiti, Fiji, Vanautu, Samoa Amerika, Kepulauan Cook, dan Samoa.

Peluang Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia juga lebih besar jika negara-negara itu yang mungkin 'hanya' Selandia Baru sebagai lawan berat.

Timnas Indonesia bahkan kemenangan telak, 6-0 atas Vanuatu dalam uji coba bertajuk FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 15 Juni 2019.

Pesepak bola timnas Indonesia melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang timnas Vanuatu pada pertandingan persahabatan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (15/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Tentu saja, peluang melaju ke Piala Dunia cukup besar jika harus tetap berada di Zona Asia menghadapi negara-negara besar seperti Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, hingga Australia yang selama ini menjadi langganan ke FIFA World Cup.

Jika mampu mengatasi perlawanan Selandia Baru, Timnas Indonesia akan menghadapi wakil CONMEBOL (Amerika Selatan) di babak play-off untuk mendapatkan satu tiket ke Piala Dunia.

Untuk edisi 2022, Selandia Baru kalah dari Kosta Rika di babak play-off.

Tak sekadar lawan, bergabung ke OFC juga cukup strategis jika melihat letak geografis. Dengan demikian, bergabung Zona Oceania lebih masuk akal bagi Timnas Indonesia

Load More