SuaraSurakarta.id - Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum mengatakan sebagian besar jamaah haji Indonesia belum membayar dam atau denda melalui jalur yang resmi yang dianjurkan Pemerintah Arab Saudi.
"Kami melihat literasi yang kurang, perlu pemahaman utuh soal dam. Bukan sekedar menggugurkan kewajiban syar'i tapi hakekatnya juga. Jadi sebagian besar belum menggunakan jalur resmi seperti yg Pemerintah Saudi anjurkan," kata di Mekkah, Senin (12/7/2022).
Dam adalah denda yang harus dibayarkan jamaah yang melanggar ketentuan dalam pelaksanaan ibadah haji atau umroh.
Pemerintah menyarankan dan mengimbau agar jamaah haji Indonesia membayar dam lewat lembaga yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi.
Pembayaran dam melalui lembaga tersebut sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi.
Jamaah dapat membayar dam melalui saluran pembayaran yang telah ditentukan pemerintah Arab Saudi, yaitu Bank Pembangunan Islam (IsDB), Bank Al Rajhi, Pos Saudi, dan Situs (ADAHI).
Meski sudah ditentukan lembaga pembayaran dam, masih ada jamaah yang langsung ke pasar hewan untuk membeli ternak untuk dam.
Mahdum bersama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengunjungi Adahi, lembaga yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi, untuk mengelola dam, baik dalam hal pembelian, pemotongan, dan distribusi.
"Kami datang untuk melihat proses bisnis Adahi, apa yang kira-kira dapat dimanfaatkan muslim Indonesia dari bisnis yang ada di Adahi dalam hal pengelolaan dam haji Indonesia" tambah dia.
Baca Juga: Apa Itu Hari Tasyrik?
Ia berharap dam haji yang dibayarkan ke Adahi, dagingnya bisa dibawa ke Indonesia. sehingga jamaah haji Indonesia bisa memberikan manfaat lebih kepada kaum miskin di Tanah Air.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid mengatakan akan membahas secara komprehensif dengan berbagai pihak di Tanah Air baik bersama kementerian, BPOM, Baznas, BPKH, dan parlemen.
"Pihak Adahi memang sangat berharap karena Indonesia punya jumlah jamaah paling besar. Semoga kerja sama yang diharapkan Adahi bisa diwujudkan masa-masa yang akan datang," ujar Subhan.
Dia mengatakan dari 100 ribu jamaah haji tahun ini, cuma 7 kupon yang dibeli jamaah. Selebihnya jamaah beli dari berbagai model, dari pasar tradisional, pasar hewan, di dekat penginapan jemaah haji. belum terpusat di program Adahi yang diselenggarakan Arab Saudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
UNS Cabut Beasiswa KIP-K Mahasiswa yang Dugem di Klub Malam
-
Viral! Mahasiswa UNS Diduga Penerima Bantuan KIP-K Berpesta di Klub Malam, Pakai Busana Minim
-
Tergugat Tak Akan Tunjukan Ijazah, Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Berakhir Deadclock
-
Kecelakan Maut di Sragen: Satu Keluarga Tewas Ditabrak Mobil Misterius, Polisi Kejar Pelaku
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya