SuaraSurakarta.id - Bali United FC gagal melanjutkan langkahnya ke babak semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2022 meskipun menang 1-0 dari Kaya FC Iloilo pada laga terakhir penyisihan grup di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (30/6/2022).
Pasalnya, kemenangan telak 5-1 Kedah Darul Aman FC saat melawan Visakha FC, Kamis, menjadikan posisi Bali United tergeser dari runner-up Grup G ke urutan ketiga.
Dengan demikian, Bali United batal mendapatkan tiket bertanding di babak semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2022, mengingat peluang itu hanya diberikan kepada juara grup dan satu runner-up terbaik dari Grup G, Grup H, dan Grup I.
Di Grup G, tiket bertanding ke semifinal didapat oleh juara grup, Kedah Darul Aman FC.
Tim asuhan pelatih Aidil Sharin Sahak itu dijadwalkan bakal menghadapi juara Grup H, PSM Makassar, yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada babak semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2022. Kedah dan PSM dijadwalkan bertanding pada 9 Agustus 2022.
Di Grup H, tiket ke semifinal diberikan tidak hanya ke juara grup, tetapi juga ke Kuala Lumpur City FC yang keluar sebagai runner-up terbaik setelah menang 2-1 dari kesebelasan asal Singapura, Tampines Rovers, pada laga terakhir penyisihan grup, Kamis.
Sementara itu, untuk Grup I, tiket melaju ke semifinal hanya diperoleh juara grup, yaitu kesebelasan asal Vietnam, Viettel FC.
Pada laga terakhir penyisihan Grup I, Viettel membantai runner-up grup, Hougang United FC 5-2.
Kekalahan telak itu menjadikan Hougang memberi karpet merah bagi Kuala Lumpur City FC untuk keluar sebagai runner-up terbaik dan punya kesempatan bertanding di semifinal Zona ASEAN.
Baca Juga: Syarat PSM Makassar Lolos ke Semifinal Piala AFC 2022 Zona ASEAN
Suporter Bali United FC pada menit-menit terakhir pertandingan melawan Kaya FC Iloilo, Kamis, menunjukkan kekecewaannya terhadap pencapaian tim yang gagal lolos penyisihan grup, meskipun menang 1-0.
Di bangku tribun penonton, ribuan suporter menyanyikan yel-yel, yang berbunyi: "AFC gagal lagi, AFC gagal lagi, evaluasi, evaluasi!"
Tidak hanya bernyanyi, suporter juga menyalakan flare (suar) berwarna kemerahan dan melemparkannya ke arah lapangan.
Kekecewaan suporter itu bukan tanpa alasan, karena Bali United untuk ketiga kalinya hanya mentok bermain di babak penyisihan grup.
Bali United pertama tampil di Piala AFC pada 2018, dan kembali bertanding di kompetisi tingkat Asia itu pada 2020.
Menurut Pelatih Bali United Stefano Cugurra alias Teco, pendeknya waktu persiapan menjadi hambatan utama bagi pemain untuk konsisten bermain dengan baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Jeritan Hati Nenek 78 Tahun di Klaten: Dituduh Gelar Nobar Ilegal, Dituntut Bayar Rp115 Juta
-
Jemaah Gereja Terganggu Sound Event Balai Kota, Ini Respon Wali Kota Solo
-
Heboh Jemaat Gereja Keluhkan dan Terganggu Suara Keras Event di Balai Kota Solo
-
PDIP Jateng 'Babak-belur' di Pilpres, Misi FX Rudy Turun Gunung
-
Ini Dia Fakta Menarik Miniso Indonesia