SuaraSurakarta.id - Inovasi terus dilakukan Rutan Klas I Surakarta atau Rutan Solo dalam membekali warga binaan dengan ketrampilan.
Salah satunya dengan membekali warga binaan dengan ketrampilan mengolah biji kopi dan menyajikannya menjadi minuman yang bisa dinikmati hingga layak jual.
Hal itu terlihat saat sejumlah warga binaan Rutan Solo mengikuti pelatihan barista, di gedung setempat.
Meski terkesan sederhana namun skill yang diberikan ini perlu kejelian mendalam.
"Kayaknya mudah ya, namun saat dicoba memang butuh felling meramu biji kopi ini," ungkap salah seorang warga binaan, Agus (21).
Terpidana kasus pencurian ini mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan dari Rutan Solo yang merangkul Sejalan Kopi.
Menurutnya, saat bebas nanti dirinya bercita-cita untuk mendirikan cafe dan mengelolanya secara mandiri.
"Kalau dilihat dari modalnya, gak begitu besar ya. Namun, butuh skill khusus untuk dapat meramu dan menyajikan biji kopi menjadi secangkir kopi yang nikmat," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Budi (34). Pria bertampang garang itu juga mengaku antusias mengikuti pelatihan barista.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Wiwit Kopi Masyarakat Kudus: Simbol Rasa Syukur Memulai Panen
"Mungkin bisa jadi solusi, saat bebas nanti," ujar narapidana kasus kekerasan itu.
Sementara, Karutan Solo, Urip Dharma Yoga mengatakan, pelatihan yang diberikan kepada warga binaan untuk memberikan skill bekerja.
Mengingat, ketika mereka bebas nanti dikhawatirkan akan susah untuk mendapatkan pekerjaan formal. Sehingga, kembali melakukan kejahatan dan berakhir di balik jeruji besi.
"Maka dari itu, kami membekali dengan kemampuan wiraswasta sehingg amampu bekerja secara mandiri. Jika beruntung, mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi rekan-rekannya yang pernah menjalani hukuman," kata Urip.
Pihaknya berharap, pelatihan barista yang digelar selama tiga hari terhitung sejak Rabu (22/6/2022) hingga Jumat (24/6/2022), mampu diserap oleh warga binaan. Sehingga mereka dapat mencari nafkah tanpa menggantungkan orang lain.
"Mereka bisa terjerumus melakukan pidana karena faktor ekonomi. Jika hal itu bisa diatasi, maka kemungkinan besar mereka tidak akan kembali lagi kesini," harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Meneladani Nabi, Ribuan Driver Gojek Doakan Persatuan Indonesia