Duh! Suaminya Jarang Terekspos, Puan Maharani Disangka Janda Oleh Warganet

SuaraSurakarta.id - Ketua DPR RI Puan Maharani dianggap telah menjanda oleh seorang warganet lantaran suaminya Hapsoro Sukmonohadi jarang terekspos.

Hal itu bermula dari unggahan video di akun TikTok @sahaaingduh. Dalam video singkat itu berisikan fakta suami Puan Maharani yang merupakan pebisnis ulung.

Disebutkan bahwa sosok suami Puan Maharani merupakan orang penting di berbagai perusahaan.

Hapsoro Sukmonohadi pernah dipercayai proyek pengadaan pesawat tempur asal Rusia Sukhoi pada tahun 2003.

Selain itu, Hapsoro Sukmonohadi juga dikenal memiliki banyak perusahaan yang bergerak diberbagai bidang seperti property, perhotelan, minyak dan gas bumi.

Bahkan perusahaannya PT. Rukun Raharja pernah terlibat proyek pembangunan dan pengoperasian pipa minyak bumi koridor Balam-Bangka-Dumai dan koridor Minas-Duri-Dumai senilai US$300,62 juta atau sekitar Rp 4,34 triliun.

Namun, di kolom komentar banyak warganet yang justru terkejut dengan sosok suami Puan Maharani tersebut.

Hal itu lantaran warganet mengira kalau Puan Maharani belum menikah. Bahkan ada juga yang menganggap Puan Maharani janda gara-gara suaminya jarang terekspos.

"Gue kira belum nikah, langsung searching cari info di google ternyata bener," ujar akun @user4866**.

Baca Juga: Beri Peluang Gibran, Puan Maharani: Tentu Saja Mas Wali Kota Solo Kami Pertimbangkan Maju Pilkada 2024

"Baru tau gua kirain janda," ungkap akun @atp35**.

"Kirain masih gadis," tutur akun @itu_bukan**.

"Serius baru tau kami, tapi kenapa tidak pernah tampil bersama ya," sahut akun @feriujang**.

"Ku sebut kamu suhu mbak," timpal akun @kartika**.

Perlu diketahui, pernikahan Puan Maharani dengan Hapsoro Sukmonohadi telah dikarunia dua anak yaitu Prabawa Diwangkara Caraka Putra Soma dan Diah Pikatan Orissa Putri.

Sama seperti sang ayah, anak-anak Puan Maharani tidak pernah terekspos media. Hingga sangat sulit untuk mengetahui perkembangan dan identitas cucu Megawati Soekarno Putri tersebut.

Lihat video klik di SINI

Kontributor : Fitroh Nurikhsan