SuaraSurakarta.id - Abdul Qadir Hasan Baraja ditangkap polisi di Lampung terkait dugaan keterlibatan dengan kelompok Khilafatul Muslimin. Kelompok itu disebut-sebut anti Pancasila.
Selain itu, informasinya jika Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan salah satu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo bersama Abu Bakar Ba'asyir.
Pihak Ponpes Al Mukmin Ngruki membantah jika Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan salah satu pendirinya.
Memang di Ponpes Al Mukmin Ngruki ada nama yang hampir sama dengan yang ditangkap personel Direkrorat Reserse Kriminal Umum (Dit Krimum) Polda Metro Jaya. Nama yang berada di Ponpes Al Mukmin Ngruki adalah Abdullah Baraja.
"Ini dari namanya saja, sudah beda. Kalau yang di sini Ustadz Abdullah Baraja, cuma nama marganya sama," ujar Direktur Utama Ponpes Al Mukmin, Ustadz Yahya, saat konferensi pers di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Rabu (8/6/2022).
Menurutnya, kalau Ustadz Abdullah Baraja sudah meninggal dunia pada tahun 2007 lalu. Jadi kalau Abdul Qadir Hasan Baraja yang ditangkap dan dikaitkan dengan Ponpes Al Mukmin Ngruki tidak benar.
"Kami tidak menerima yang bersangkutan dikatakan pendiri, kami jelas sangat tersinggung. Karena bapak-bapak pendiri kami bukan itu, tapi sudah meninggal sejak tahun 2007," terang dia.
Menurutnya, dulu Abdullah Baraja merupakan pengusaha batik di Kota Solo. Namun, setelah meninggal sejumlah asetnya diwakafkan ke Ponpes Al Mukmin Ngruki.
"Saya sejak jadi santri sampai sekarang belum pernah ketemu. Abdul Qadir Hasan Baraja itu sampai sekarang belum pernah mengajar disini," ungkapnya.
Baca Juga: Sepak Terjang Abdul Qadir Baraja, Pimpinan Khilafatul Muslimin yang Ditangkap di Lampung
Yahya juga menegaskan Abu Bakar Ba'asyir tidak ada ada kaitannya dengan organisasi Khilafatul Muslimin pimpinan Abdul Qadir Hasan Baraja.
"Kami meminta untuk diralat dan mencabut pernyataan di media. Ini terkait beredarnya berita antara penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja dengan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki," jelas dia.
Ia juga meminta agar akurasi data bisa diperhatikan. Ini agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi.
Ini juga untuk menghindari hal-hal yang berpotensi muncul kegaduhan dan berpolemik di masyarakat atau di media sosial.
Seperti diketahui, Direkrorat Reserse Kriminal Umum (Dit Krimum) Polda Metro Jaya menangkap Abdul Qadir Hasan Baraja yang merupakan salah satu pemimpin dan pendiri Khilafatul Muslimin, Selasa (7/6/2022) kemarin.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa