Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 08 Juni 2022 | 14:22 WIB
Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo saat menggelar jumpa pers. (suara.com/ari welianto)

SuaraSurakarta.id - Abdul Qadir Hasan Baraja ditangkap polisi di Lampung terkait dugaan keterlibatan dengan kelompok Khilafatul Muslimin. Kelompok itu disebut-sebut anti Pancasila.

Selain itu, informasinya jika Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan salah satu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo bersama Abu Bakar Ba'asyir. 

Pihak Ponpes Al Mukmin Ngruki membantah jika Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan salah satu pendirinya.

Memang di Ponpes Al Mukmin Ngruki ada nama yang hampir sama dengan yang ditangkap personel Direkrorat Reserse Kriminal Umum (Dit Krimum) Polda Metro Jaya. Nama yang berada di Ponpes Al Mukmin Ngruki adalah Abdullah Baraja.

Baca Juga: Sepak Terjang Abdul Qadir Baraja, Pimpinan Khilafatul Muslimin yang Ditangkap di Lampung

"Ini dari namanya saja, sudah beda. Kalau yang di sini Ustadz Abdullah Baraja, cuma nama marganya sama," ujar Direktur Utama Ponpes Al Mukmin, Ustadz Yahya, saat konferensi pers di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Rabu (8/6/2022).

Menurutnya, kalau Ustadz Abdullah Baraja sudah meninggal dunia pada tahun 2007 lalu. Jadi kalau Abdul Qadir Hasan Baraja yang ditangkap dan dikaitkan dengan Ponpes Al Mukmin Ngruki tidak benar.

"Kami tidak menerima yang bersangkutan dikatakan pendiri, kami jelas sangat tersinggung. Karena bapak-bapak pendiri kami bukan itu, tapi sudah meninggal sejak tahun 2007," terang dia. 

Menurutnya, dulu Abdullah Baraja merupakan pengusaha batik di Kota Solo. Namun, setelah meninggal sejumlah asetnya diwakafkan ke  Ponpes Al Mukmin Ngruki. 

"Saya sejak jadi santri sampai sekarang belum pernah ketemu.  Abdul Qadir Hasan Baraja itu sampai sekarang belum pernah mengajar disini," ungkapnya.

Baca Juga: 6 Fakta Seputar Penangkapan Abdul Qadir Baraja, Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap di Lampung

Yahya juga menegaskan Abu Bakar Ba'asyir tidak ada ada kaitannya dengan organisasi Khilafatul Muslimin pimpinan Abdul Qadir Hasan Baraja. 

"Kami meminta untuk diralat dan mencabut pernyataan di media. Ini terkait beredarnya berita antara penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja dengan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki," jelas dia.

Ia juga meminta agar akurasi data bisa diperhatikan. Ini agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. 

Ini juga untuk menghindari hal-hal yang berpotensi muncul kegaduhan dan berpolemik di masyarakat atau di media sosial. 

Seperti diketahui, Direkrorat Reserse Kriminal Umum (Dit Krimum) Polda Metro Jaya menangkap Abdul Qadir Hasan Baraja yang merupakan salah satu pemimpin dan pendiri Khilafatul Muslimin, Selasa (7/6/2022) kemarin.

Kontributor : Ari Welianto

Load More