SuaraSurakarta.id - Persoalan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender atau lebih dikenal dengan LGBT memang masih tabu di masyarakat Indonesia.
Sehingga apapun bentuk yang mau mencoba memperkenalkan LBGT di Indonesia bakal diamuk oleh masyarakat.
Seperti yang terjadi baru-baru ini dimana Kedutaan Inggris di Jakarta menuai kecaman dari masyarakat usai mengibarkan bendera LBGT.
Meski alasannya untuk menghormati hari IDAHOBIT, dimana peringatan tersebut untuk menghormati manusia, termasuk LGBT.
Baca Juga: Pidana LGBT Ternyata Tidak Ada Dalam RKUHP, Wamenkumham Bantah Pernyataan Mahfud MD
Namun, apa yang dilakukan Kedutaan Inggris di Jakarta tidak bisa diterima. Karena hal itu dianggap kampanye dukungan kepada kalangan LBGT.
Berbicara mengenai LBGT, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir memiliki pandangan berbeda.
Ia tidak langsung mengintimidasi maupun mengharamkan orang-orang LBGT. Sebab baginya LBGT harus dihormati selayaknya manusia biasa.
"Hormati mereka (LGBT) sesama manusia. Setiap manusia membawa ruh suci dari Allah," kata Gus Nadir melalui akun twitternya.
"Sebagai warga negara, mereka juga punya hak dan kewajiban yang sama. Tidak boleh terjadi diskriminasi terhadap siapapun juga," sambungnya.
Baca Juga: Bantah Mahfud MD, Wamenkumham Sebut Pidana LGBT Tidak Ada di dalam RKUHP
Dirinya lantas meminta masyarakat untuk tidak terlalu mempersoalkan LGBT. Karena perkasa dosa hanya dia dan Tuhan yang tahu.
"Urusan dosa atau tidak, itu urusan mereka dengan Allah. Sesederhana itu. Gak pakai ribet," tandasnya.
Cuitan Gus Nadir itu sontak saja langsung ramai dikomentari warganet. Sebagian besar dari mereka banyak yang pro dan kontra terhadap pendapatnya Gus Nadir.
"Menghormati bukan berarti membenarkan," ucap akun @chanjo**.
"Setuju fokus sesama manusianya kalau sudah urusan dosa dan perilakunya biarkan itu urusan dia dengan Tuhan. Kalau terjadi pelanggaran dari perilakunya baru ditindak sesuai aturan yang berlaku," cetus akun @Kuah**.
"Jelas perilakunya dikecam Allah dalam Quran, masih dibilang urusan dosa diserahkan ke Allah. Antum gak mau ribet pengennya ribut," imbuh akun @Ricky**.
"Kamu profesor apa? Allah saja melaknat mereka. Dalam Al-Qur'an pun Allah menyiksa mereka," sahut akun @adenin**.
"Dosa masing-masing sih iya, tapi kena murka dan di azabnya barengan, gimana dong," timpal akun @Ni4Ting**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
-
Pilpres AS Kamala Harris KO, Sempat Dukung Komunitas LGBT di Amerika Serikat
-
Tak Lagi Dukung LGBT: Toyota Tuai Kritik dari Kaum "Pelangi", Dicibir Media Barat
-
Dukung Komunitas LGBT di AS, Kamala Harris: Kami Akan Perjuangkan Kebebasan Anda
-
Foto Bersama Komunitas LGBT Amerika Serikat, Kamala Harris Bicara Saling Menghargai
-
Ditangkap usai Video Mesumnya Viral, 2 Remaja Adegan Ciuman Sesama Jenis Ternyata Masih Pelajar
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga