SuaraSurakarta.id - Kebijakan pemerintah untuk melonggarkan beberapa aspek dari pembatasan sosial yang diberlakukan selama periode pandemi makin menunjukkan bahwa kasus COVID-19 di Tanah Air makin terkendali.
Mulai dari kebijaksanaan membolehkan masyarakat mudik Lebaran dengan syarat sudah menerima suntikan vaksin dosis penguat atau "booster" hingga kebijakan terkait pelonggaran terbatas aturan penggunaan masker di area terbuka.
Kebijakan ini dikeluarkan setelah dua tahun lebih masyarakat diwajibkan menggunakan masker dan protokol kesehatan lainnya guna mencegah penularan COVID-19.
Sejak status pandemi COVID-19 berlaku pada 13 April 2020, penggunaan masker menjadi bagian dari gaya hidup, bagian dari keseharian, bagian dari kebiasaan masyarakat dalam beraktivitas.
Kini, bagaikan air hujan pertama yang jatuh setelah kemarau yang panjang, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melonggarkan secara terbatas aturan pemakaian masker di area terbuka.
Walaupun tidak boleh bersikap euforia, namun masyarakat tentunya boleh merasa sedikit lega, karena ini berarti tren kasus baru dan kasus meninggal dunia pada saat ini relatif tidak signifikan.
Kendati demikian perlu juga diingat, pelonggaran terbatas ini bukan berarti COVID-19 sudah hilang sama sekali. COVID-19 masih ada, hanya saja jauh lebih terkendali.
Perlu juga diperhatikan bahwa pelonggaran aturan pemakaian masker hanya berlaku di luar ruangan dan bukan di ruangan tertutup atau saat masyarakat menggunakan transportasi massal.
Seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, boleh tidak menggunakan masker. Namun, untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik, tetap harus menggunakan masker.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 18 Mei: Positif 113, Sembuh 104, Meninggal 1
Bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, atau memiliki penyakit komorbid, Presiden Jokowi tetap menyarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas. Demikian juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek, tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas.
Terkait hal tersebut, dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah dr Indah Rahmawati, Sp.P mengatakan bahwa melepas masker memang sebaiknya hanya dilakukan di area terbuka yang tidak banyak orang, bukan di tempat kerumunan yang sangat padat orang.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu menambahkan bahwa untuk aktivitas di tempat tertutup, di transportasi umum dan tempat terbuka padat orang sebaiknya tetap menggunakan masker karena sangat bermanfaat untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Terlebih lagi bagi kelompok lansia, penderita komorbid dan bagi mereka yang belum disuntik vaksin, maka tetap harus memakai masker selama beraktivitas karena kelompok rentan ini tetap berisiko terinfeksi dan sakit lebih berat.
Perlu disiplin
Kendati terdapat pelonggaran aturan pemakaian masker, namun disiplin dalam diri tiap-tiap individu tetap memegang peranan penting, khususnya untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi pada kondisi dan keadaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Kapolri Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Keraton Solo, Bahas Pengamanan Prosesi Pemakaman?
-
KGPAA Purbaya Diklaim Sebagai Raja Baru Keraton Solo, Ini Penjelasan Adik PB XIII
-
Puspo Wardoyo Berduka untuk PB XIII: Punya Kedekatan Khusus dengan Keraton Sejak Sekolah
-
Melayat Mendiang PB XIII, Sri Sultan Hamengkubuwono XSinggung Soal Regenerasi
-
Kawalan Berlapis Polresta Solo: Jenazah Raja PB XIII Diantar dengan Keamanan Tingkat Tinggi