Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 27 April 2022 | 17:13 WIB
Ilustrasi warga binaan yang bebas dari Rutan Solo karena mendapat remisi langsung melakukan sujud syukur. [Timlo.net/Achmad Khalik]

SuaraSurakarta.id - Sebanyak 99 warga binaan Rutan Klas I Surakarta atau Rutan Solo beragama Islam mendapat remisi khusus Idul Fitri 2022.

Kepala Rutan Solo, Urip Dharma Yoga, Selasa (26/4/2022), total ada 190 warga binaan yang saat ini berada di rutannya.

“Dari hasil pengurangan masa tahanan, ternyata ada satu narapidana yang nanti pada saat lebaran nanti bisa langsung bebas,” kata Urip.

Dari 190 narapidana yang beragama muslim, kata Urip, ada 99 orang yang mendapat remisi khusus Idul FItri.

Baca Juga: Lapas Kendari Usul 504 Narapidana Dapat Remisi Hari Raya Idul Fitri

Namun, pihaknya hanya sebatas mengajukan nama narapidana.

“Itu semua yang menentukan pusat ya, jadi kami hanya mengajukan Napi yang pantas mendapat remisi, kemudian digodok disana, kemudian ditentukan oleh pusat,” jelasnya.

Terkait besaran remisi yang didapat tiap napi berbeda-beda.

Dia merinci ada 43 orang mendapat remisi 15 hari, 52 orang mendapat remisi 1 bulan, dan empat orang mendapat remisi 1,5 bulan.

“Harapan kami, remisi yang diberikan ini bisa menjadi berkah tersendiri bagi warga binaan. Memotivasi mereka untuk terus berbuat baik selama menjalani masa hukuman,” kata Urip.

Baca Juga: Lebaran 2022 Ini 10 Napi Korupsi Lapas Bojonegoro Tak Dapat Remisi Hari Raya

Sementara itu, Kasi Pelayanan Rutan Klas I Solo, David Sapto Aji mengatakan di bulan Ramadan ini, sejumlah warga binaan terlihat mengikuti agenda pesantren kilat sembari berbuka puasa.

“Untuk peserta ada sekitar 150 orang, untuk yang laki-laki kegiatannya ada di masjid, sedahkan yang perempuan ada di blok masing-masing. Kami datangkan ustad dari luar,” kata David.

Dalam pesantren kilat, diberikan ilmu dan tuntunan agama kepada narapidana yang beragama Islam.

“Insyaallah tujuan kami untuk meningkatkan akhlak dan keimanan warga binaan ini betul-betul tercapai. Agendanya ada banyak, setelah pesantren kilat dilanjutkan sore buka puasa bersama antara warga binaan dan petugas. Kemudian salat tarawih dilanjutkan tadarus sampai jam 21.00 malam bagi warga binaan yang mau ikut. Kami bangun suasana kekeluargaan supaya dalam menjalani bulan Ramadhan ini mereka tidak merasa sepi. Bagi yang rajin nanti akan ada reward tersendiri,” papar David.

Load More