SuaraSurakarta.id - Kabupaten Wonogiri menyuguhkan deretan wisata alam yang elok nan indah dipandang mata.
Salah satunya adalah Puncak Joglo yang merupakan salah satu bukit di wilayah Sendang, Wonogiri, atau di sebelah Waduk Gajah Mungkur.
Lokasi yang berada di ketinggian sekitar 680 mdpl juga sebagai landasan pacu olahraga paralayang dan gantole menjadi tempat ngabuburit warga menunggu waktu berbuka, sekaligus menikmati senja.
Selain melihat paralayang, mereka juga dimanjakan dengan keindahan alam dari Waduk Gajah Mungkur, Gunung Lawu, hingga perkotaan yang terlihat dalam ketinggian.
Baca Juga: Menu Khas Bali yang Cocok Untuk Jadi Menu Berbuka Puasa Bersama
Selama Bulan Ramadhan, sejak sore pukul 15.00 WIB, masyarakat selalu menghabiskan waktunya melihat kelihaian para atlet paralayang yang sedang melangsungkan latihannya di Puncak Joglo.
"Lumayan bisa menunggu waktu buka puasa sekaligus melihat atlet latihan. Biasanya sebelum berbuka baru turun (pulang)," ungkap salah satu warga, Iwan Setiawan saat berbincang kepada Suarasurakarta.id, Senin (11/4/2022) sore.
Tak hanya ngabuburit, warga juga mengabadikan keindahan alam dengan berswafoto dengan teman, hingga bersantai sambil menikmati kesejukan hembusan angin dalam perbukitan di atas ketinggian.
"Sering juga kita datang dengan teman-teman. Kita bisa melihat pemandangan alam, dan aktivitas atlet paralayang," tambah dia.
Kepada Desa Sendang, Kamto menjelaskan jika Puncak Joglo sering dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Baca Juga: Bulan Ramadhan Diharapkan Jadi Momentum Kebangkitan UMKM di Sulawesi Selatan
"Kemarin ada wisata dari mancanegara Australia. Mereka ngecamp di sini atau berkemah. Kalau ngabuburit cocok dengan angin yang seperti ini," kata Kamto.
Dirinya dan pengurus wisata alam ini berencama akan menambah wahana wisata baru. Hal itu karena dirinya melihat animo masyakarat yang cukup tinggi saat mengunjungi Puncak Joglo tersebut.
"Sementara baru wisata alam, namun demikian kami sudah mempersiapkan. Kemarin kami sudah mencoba lima jeep dan kami sudah mempunyai gambaran wisata ini nanti semacam paket wisata ada naik perahu, ada naik paralayang dan naik jeep juga," tandasnya.
Kontributor : Budi Kusumo
Berita Terkait
-
Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan? Jangan Sampai Salah, Ini Hukumnya!
-
Apakah Puasa Syawal Harus Bayar Hutang Puasa Ramadhan Dulu? Ini Penjelasannya
-
Hukum Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal, Mana Lebih Utama? Ini Kata Ulama
-
Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari yang Disebut Geni Faruk Seperti Setahun Berpuasa, Benarkah?
-
Kekayaan Danilla Riyadi: Penyanyi Kondang yang Pilih Menikah Sederhana di KUA
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran
-
Panen Raya di Sukoharjo, Ahmad Luthfi: Jateng Kantongi 4,09 Juta Ton Padi