Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 12 April 2022 | 10:42 WIB
Tangkapan layar anak kandung Rudi Mulyadi, Yesi Yasika menceritakan perjalanan ayahnya menjadi seorang mualaf. (Youtube)

SuaraSurakarta.id - Mantan pendeta bernama Rudi Muliyadi ketika memutuskan memeluk agama Islam dan menjadi seorang mualaf pernah menggemparkan umat Kristen. 

Pasalnya semasa menjadi seorang pendeta, Rudi Muliyadi dikenal pernah memurtadkan 3.000 orang Islam untuk masuk ke agama Kristen. 

Kisah mantan pendetan Rudi Muliyadi tersebut disampaikan oleh anak kandungnya, Yesi Yasika. Perempuan yang juga mualaf ini memberikan keterangan soal perjalanan ayahnya menjadi mualaf. 

Menurut Yesi awal mula keputusan ayahnya menjadi mualaf banyak ditentang dan dipertanyakan oleh para pendeta. 

Baca Juga: Bukan dari Hati, Angelina Sondakh Akui Masuk Islam karena Cinta Adjie Massaid

"Papa saya itu kan mantan pendeta, ya. Pas memutuskan masuk Islam, banyak sekali pihak-pihak gereja itu yang meminta keterangan beliau. Istilahnya meminta konfirmasi, kenapa pak Rudi bisa memeluk agama Islam," kata Yesi melalui unggahan video di kanal youtube Ngaji Cerdas. 

''Padahal beliau (Rudi Muliadi) itu adalah pendeta yang sudah hampir 3000 orang dimurtadkan oleh beliau," sambungnya. 

Saat didatangi para pendeta, Yesi mengaku khawatir. Hal tersebut karena takut ayahnya mendapat sesuatu yang tidak diinginkan setelah keputusan menjadi mualaf. 

"Jadi pada waktu itu ada beberapa pendeta yang datang ke rumah, kita semua sudah panik karena apa namanya takut papa itu terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan. Tetapi alhamdulillah pada saat itu saya melihat papa saya tenang,  santai, tenang aja," imbuh Yesi. 

Perempuan berhijab abu-abu ini menambahkan dihadapan para pendeta, ayahnya itu membeberkan alasannya memilih memeluk agama Islam, karena telah mengetahui bahwa Yesus yang selama dianggap umat Kristen sebagai Tuhan itu keliru. 

Baca Juga: Gus Miftah Angkat Suara Soal Celine Evangelista yang Diisukan Mualaf: Hidayah itu Urusan Allah

"Kalau selama ini di agama Kristen menyakini pada hari akhir Yesus akan datang ke altar gereja dengan bernyanyi glory-glory haleluya,"  

"Kalau kami di Islam meyakini kalau Yesus itu adalah Nabi Isa seorang nabi utusan Allah. Nabi Isa nanti akan turun pada hari kiamat dan akan salat bersama umatnya di masjid," ujar Yesi mendengar percakapan ayahnya dengan para pendeta. 

Setelah mengetahui alasan ayahnya memeluk Islam. Menurut Yesi saat itu para pendeta justru semakin menyudutkan ayahnya. Bahkan ayahnya sampai dihina sebagai orang gila. 

Meski mendapat hinaan, kata Yesi ayahnya tidak menghiraukan hal tersebut. Ayahnya tetap bersikap tenang dan akan membuktikan kepada para pendeta suatu saat nanti bahwa agama Islam itu agama yang benar. 

"Papa saya cuma bilang, saya akan berikan bukti tapi tidak sekarang dan juga tidak ditempat ini," pungkas Yesi. 

Sontak saja kisah pendeta yang memutuskan menjadi mualaf itu langsung dibanjiri komentar warganet. Sebagian besar dari mereka terharu dengan cerita tersebut. 

"Alhamdulillah hidayah milik Allah, Allah berikan kepada orang yang dia hendaki," kata akun Anissa**. 

"Merinding mendengar perjalanan kisah mualaf saudara muslim kita ini, alhamdulillah," ucap akun Dewi Rat**. 

"Semoga yang telah dimurtadkan bapak Rudi Mulyadi juga mendapat hidayah dan kembali memeluk agama Islam amin," harap akun Sugeng Riya**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More