"Dulu posting di medsos itu tiap hari. Sekarang banyak dikenal masyarakat, tidak hanya dari Solo tapi berbagai daerah juga," terang dia.
Awalnya dulu itu budidaya tikus hanya untuk umpan dan pakan reptil. Tapi lama-lama ada yang beli untuk penelitian dan kebanyakan itu dari mahasiswa.
"Dulu tidak gagas buat penelitian, ternyata ada yang beli buat penelitian. Awalnya fokus buat pakan reptil, karena kebutuhannya itu banyak," ucapnya.
Untuk tikus, diambil dari Sawit (Boyolali), Deles (Klaten), dan Tanjung Minang (Riau). Saat ini ada ratusan dari tiga jenis yang sedang dibudidaya.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Kota Solo Hari Ini 6 April 2022, Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa
Terkait penjualan, satu ekor tikus anakan tikus harga mulai Rp 2.500 per ekor, harga akan naik jika ukuran dan beratnya bertambah.
Sementara untuk ukuran medium dan dewasa, harga mulai dari Rp 4.500-15.000 per ekor.
Kalau tikus untuk penelitian harganya berbeda, yakni tiga kali lipat dari pakan. Karena itu sudah seleksi, kalau mencit kisaran harga mulai Rp 10.000 hingga Rp 15.000.
"Satu bulan itu, laba bersih bisa mencapai Rp 8 juta. Peminatnya dari berbagai daerah, paling sering dari Jakarta dan Bogor," tandas dia.
Ditambahkan, untuk cara budidaya sangat mudah dan sama saja. Satu box itu diisi, satu jantan dan empat betina.
Baca Juga: Sambut Ramadhan, Pasoepati Pasar Kliwon Turun ke Jalan Berbagi Ratusan Takjil
Untuk masa kawin itu buat African Soft Furred diusia 2,5 bulan dengan berat sekitar 55-60 gram. Setelah kawin masa hamilnya itu 2-3 minggu. Itu minimal anaknya mencapai 14 ekor buat satu betina.
Untuk kandang cukup menggunakan box plastik yang disusun lemari yang terbuat dari besi ringan dan ditutup jaring kawat.
Kebersihan kandang harus dijaga, satu minggu sekali minimal harus diganti. Untuk suhu itu paling tidak 26-30 derajat, di bawah dan di atas itu kurang baik.
Untuk pakan pakai BF-1 dan biasanya dicampur pakai kangkung. Ketersediaan air minum juga jangan sampai terlewatkan. Karena jika tikus mengalami dehidrasi, bisa menyebabkan kematian.
"Sejauh ini tidak ada kendala, cuma pintar-pintarnya baca siklus saja," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Believe: Air Mata Haru dan Kobaran Patriotisme Penuhi Solo Bersama Keluarga TNI
-
Empat Pesilat di Sukoharjo Jadi Korban Pembacokan OTK, 2 Motor Dibakar
-
Penceramah Kotroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Ini Respon FKUB hingga Kemenag
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola