SuaraSurakarta.id - ESA (European Space Agency) dan NASA (The National Aeronautics and Space Administration) berhasil memotret Matahari dengan resolusi tertinggi berupa cakram penuh, atmosfer luar dan korona yang pernah diambil dari Extreme Ultraviolet Imager (EUI), seperti dilansir ESA pada Sabtu (2/4/2022).
Gambar lain, yang diambil oleh instrumen Spectral Imaging of the Coronal Environment (SPICE) mewakili gambar Matahari penuh pertama dari jenisnya dalam 50 tahun, dan sejauh ini yang terbaik, diambil pada panjang gelombang Lyman-beta dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh gas hidrogen.
Gambar diambil ketika Solar Orbiter berada pada jarak sekitar 75 juta kilometer, setengah jalan antara dunia kita dan bintang induknya. Solar Orbiter sendiri merupakan misi luar angkasa kerjasama internasional antara ESA dan NASA.
Teleskop resolusi tinggi EUI mengambil gambar dengan resolusi spasial yang begitu tinggi, sehingga pada jarak sedekat itu diperlukan sebuah mosaik 25 gambar individu untuk menutupi seluruh Matahari.
Gambar diambil satu demi satu, gambar penuh diambil selama lebih dari empat jam karena setiap mosaik membutuhkan waktu sekitar 10 menit, termasuk waktu untuk pesawat ruang angkasa menunjuk dari satu segmen ke segmen berikutnya.
Secara total, gambar akhir berisi lebih dari 83 juta piksel dalam petak 9148 x 9112 piksel. Sebagai perbandingan, gambar ini memiliki resolusi sepuluh kali lebih baik daripada yang dapat ditampilkan oleh layar TV 4K.
EUI mencitrakan matahari pada panjang gelombang 17 nanometer, di wilayah ultraviolet ekstrem dari spektrum elektromagnetik. Ini mengungkapkan atmosfer bagian atas Matahari, korona, yang memiliki suhu sekitar 1 juta derajat Celcius.
Pada posisi pukul 2 (dekat gambar Bumi untuk skala) dan posisi pukul 8 di tepi Matahari, filamen gelap dapat terlihat menonjol dari permukaan. 'Tonjolan' ini cenderung meletus, melemparkan sejumlah besar gas korona ke luar angkasa dan menciptakan badai 'cuaca antariksa'.
Selain EUI, instrumen SPICE juga merekam data selama penyeberangan. Ini juga perlu disatukan sebagai mosaik.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Sinar Matahari Pagi bagi Kesehatan
SPICE dirancang untuk melacak lapisan di atmosfer matahari dari korona, ke lapisan yang dikenal sebagai kromosfer, semakin dekat ke permukaan. Instrumen melakukan ini dengan melihat panjang gelombang yang berbeda dari sinar ultraviolet ekstrim yang berasal dari atom yang berbeda.
Dalam rangkaian gambar SPICE, ungu sesuai dengan gas hidrogen pada suhu 10.000 derajat Celcius, biru menjadi karbon pada 32.000 derajat Celcius, hijau menjadi oksigen pada 32.000 derajat Celcius, kuning menjadi neon pada 630.000 derajat Celcius.
Ini akan memungkinkan fisikawan surya untuk melacak letusan luar biasa kuat yang terjadi di korona ke bawah melalui lapisan atmosfer yang lebih rendah. Foto ini juga akan memungkinkan mereka untuk mempelajari salah satu pengamatan paling membingungkan tentang Matahari yakni bagaimana suhu naik melalui lapisan atmosfer yang naik.
Biasanya suhu akan urun saat Anda menjauh dari benda panas. Namun di atas Matahari, korona mencapai satu juta derajat Celcius, sedangkan permukaannya hanya sekitar 5000 derajat Celcius.
Menyelidiki misteri ini adalah salah satu tujuan ilmiah utama dari Solar Orbiter.
Gambar ini diambil pada tanggal 7 Maret 2022, tepatnya saat Solar Orbiter melintasi garis Matahari-Bumi, sehingga gambar tersebut dapat dibandingkan dengan instrumen surya yang terikat Bumi dan dikalibrasi silang. Ini akan memudahkan untuk membandingkan hasil dari instrumen dan observatorium yang berbeda di masa mendatang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar