Punya Harta Rp 63 Triliun, Konglomerat Dato Sri Tahir Beri Jawaban Mengjutkan Ditanya Makan Mie Dicampur Nasi

SuaraSurakarta.id - Pemilik Mayapada Group, Dato Sri Tahir jadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

Dengan harta sekirar Rp 63 triliun, pria kelahiran Surabaya 70 tahun silam itu jadi sosok konglomerat papan atas.

Baru-baru ini, sang putri yakni Grace Tahir membuat video parodi bersama Dato Sri Tahir yang diunggah dalam Youtube Gt.bodyshot.

Dalam video itu, Grace Tahir disodori pertanyaan dengan beberapa pertanyaan iseng yang berasal dari netizen.

Baca Juga: Lahir dari Keluarga 'Sendok Emas', Ini Deretan Anak Konglomerat di Indonesia

Grace bertanya apakah ayahnya pernah makan mie dicampur dengan menggunakan nasi yang sering dilakukan oleh orang dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan.

”Ini jawab pertanyaan netizen ya, Papa pernah enggak sih makan bakmi pakai nasi jadi satu dicampur gitu?,” tanya dalam kanal Youtube @gt.bodyshot.

Dijawab oleh Dato Sri Tahir, ”Pasti sering dong normal itu mungkin semua orang melakukannya,” jawab  Dato Sri Tahir.

Tak hanya itu netizen juga kembali melontarkan pertanyaan menggelitik, Dato Sri Tahir ditanya apakah pernah seorang dengan harta triliunan rupiah naik angkot? Dijawab oleh Dato Sri Tahir.

“Angkot itu apa? (mikrolet atau oplet) oh sering waktu dulu sebelum menikah waktu di Jakarta itu dulu ada Si Doel Anak Jakarta ada modelnya oplet gitu saya naik itu,” jawabnya.

Baca Juga: Menohok! Pesan Konglomerat Dato Sri Tahir ke Crazy Rich: Jangan Ikuti Gaya Hidup Sampah Itu

Dato Sri Tahir juga ditanya apakah pernah mengeluarkan odol atau pasti gigi sampai dilipat-lipat ketika mau habis. “Pasti pernah saya melakukannya mungkin semua orang juga,” jawabnya.

Kemudian Dato Sri Tahir ditanya terkait pendapatnya terkait kemunculan beberapa crazy rich anak muda seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan yang tiba-tiba kaya dalam beberapa saat dan kemudian ditangkap polisi karena kasus penipuan

Dato Sri Tahir pun mengatakan bahwa bagi anak-anak muda agar membangun bisnis dari bawah dengan bekerja keras meski dengan dengan cucuran keringat. Karena hasil kekayaan yang diperoleh dari kerja keras akan lebih bisa menunjang kehidupan.