Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 22 Maret 2022 | 18:56 WIB
Jembatan penghubung 3 dukuh, di Desa Tulung, Kecamatan Tulung, Klaten, ambrol. [Timlo.net/Safitri Dewi]

SuaraSurakarta.id - Aktivitas warga tiga dukuh di Desa Tulung, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten terpaksa lumpuh selama beberapa waktu.

Hal itu setelah jembatan penghubung tiga dukuh tersebut ambrol diterjang banjir, Senin (21/3/2022). Warga terpaksa harus memutar arah sejauh 1 kilometer.

Kades Tulung, Heri Iswadi menjelaskan, jembatan ambrol sekitar pukul 14.00 WIB.

"Saat itu terjadi hujan deras, sehingga aliran sungai juga cukup deras," kata Heri Iswadi dikutip dari Timlo.net--jaringan Suara.com, Selasa (22/3).

Baca Juga: Tercatat 844 Warga Masih Mengungsi Akibat Bencana Banjir di Banyumas, Tersebar di 7 Desa dan 2 Kecamatan

Jembatan yang menjadi jalan alternatif menuju 3 dusun tersebut kini tidak bisa digunakan. Ada tiga dusun yang warganya sering melintas di jembatan tersebut, meliputi Dusun Tegal Srimulyo, Dusun Pepen dan Dusun Selogringging.

Jembatan dengan panjang 15 meter dan lebar 1,75 meter itu, diduga tidak kuat menahan derasnya aliran sungai, sehingga roboh.

"Jalur ini merupakan akses alternatif warga Dusun Tegal Srimulyo, Pepen dan Selogringging yang sehari-har pergi pasar, ke sekolah dan ke Puskesmas, lewat sini," paparnya.

Seorang warga, Isnaini Vikandari mengungkapkan, dirinya sempat terdengar suara gemuruh, saat jembatan tersebut ambrol. Warga sempat takut, lalu melihat ternyata jembatan Tegal Srimulyo yang menjadi akses warga setiap hari ambrol.

“Kemarin saya sempat takut karena situasi cuaca hujan, dan aliran air sungai deras, lalu terdengar suara gemuruh, ternyata jembatan tegalsrimulyo ambrol,” ungkapnya.

Baca Juga: Samarinda Diterjang Banjir karena Hujan Sejak Tengah Malam

Jembatan ini sangat penting untuk akses perekonomian warga, sehingga jika jalur ini tertutup maka dimungkinkan perekonomian warga juga terhambat.

Warga berharap agar pemerintah segera membangun kembali jembatan penghubung 3 dukuh di Desa Tulung ini, agar tidak memutar arah, yang jaraknya lumayan jauh.

“Saya berharap agar jembatan ini segera kembali dibangun, lantaran jembatan ini menjadi akses utama warga saat aktivitas sehari hari,” pintanya.

Load More