Selanjutnya Anies Baswedan 7,6%, Gatot Nurmantyo 7,7%, Puan Maharani 6,5%, Muhaimin Iskandar 3,3 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,1% responden, Erick Thohir 2,2%, Sandiaga Uno 1,9% dan terakhir yang tidak memilih 19,5% responden.
Alasan utama, mereka memilih Airlangga Hartarto karena Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan yang sudah dijalankan Jokowi dan perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan akibat dampak pandemi Covid yang diperkirakan akan tetap memepengaruhi kinerja ekonomi Nasional pasca- Jokow.
Alasan utama mereka memilih Prabowo Subianto, pertama tegas berwibawa. Memilih Ganjar Pranowo karena Ganjar Pranowo sering bermedsos dalam menjalankan pemerintahan sebagai Gubernur Jateng.
Memilih Gatot Nurmantyo, dengan alasan menginginkan capres yang tidak terafiliasi pemerintahan Jokowi saat ini sebagai simbol antitesa dari pemerintahan yang sekarang.
Memilih Anies Baswedan dengan alasan menginginkan capres yang terafiliasi dengan Gerakan 212 dan dekat dengan FPI
Memilih Puan Maharani dengan alasan kesamaan pilihan parpol dan dekat dengan PDI Perjuangan , lalu Muhaimin. Memilih Muhaimin Iskandar dengan alasan kedekatan dengan NU.
Memilih Agus Harimurti Yudhoyono dengan alasan sebagai pemilih SBY pada pemilu yang lalu. Memilih Erick Thohir dengan alasan wajah dan namanya terpampang di ATM bank bank BUMN. Memilih Sandiaga Uno dengan alasan Didukung Ijtima Ulama untuk Pilpres 2024
Dari hasil temuan penelitian tentang preferensi dan persepsi masyarakat jika pemilu digelar hari ini, Partai Golkar paling banyak dipilih sebagai Top of Mind dengan tingkat keterpilihan sebesar 14,9 persen, disusul PDI Perjuangan 14,8 persen, Gerindra 14,2 persen, Demokrat 4,2 persen.
Kemudian Nasdem 3,9 persen, PKS 3,2 persen, PKB 3,2 persen, PPP 1,2 persen ,PAN 1,1 persen , Perindo 1,1 persen, PRIMA 1,1persen, Partai Buruh 1,1 persen, Garuda 1 persen ,PSI 0,7 persen , PBB 0,6 persen ,Gelora 0,6 persen ,Hanura 0,6 persen , Ummat 0,2 persen , dan partai lainnya tidak yang memilih alias nil .sedangkan yang tidak menjawab atau memilih 30,8 persen.
Dari hasil temuan penelitian i tentang preferensi dan persepsi masyarakat jika pemilu digelar hari dengan mengunakan pertanyaan tertutup pada 2.140 respoden diberikan kertas kuisoner berisi nama parpolitik dan diminta untuk memilih dan alas an memilihnya maka hasilnya dari preferensi dan persepsi masyarakat menempatkan Parati Golkar ditempat pertama dengan dipilih sebanyak 17,6 persen.
Kedua Partai Gerindra 16,8 persen, PDI Perjuangan 16,4 persen , Demokrat 7,2 persen , PKB 5,2 persen ,PKS 5,2 persen , Nasdem 4,5 persen , PAN 2,1 persen ,Perindo 2,1 persen ,PPP 1,9 persen ,PRIMA 1,7 persen ,Partai Buruh 1,2 persen ,Garuda 1,1 persen ,PSI 0,8 persen , Gelora 0,7 persen ,Hanura 0,6 persen ,PBB 0,6 persen ,Ummat 0,3 persen dan partai lainnya NIL pilihan ,sedangkan yang tidak memilih 14,7 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
-
Heboh DPR Joget di Tengah Isu Gaji Fantastis: Uya Kuya dan Eko Patrio Langsung Gercep Klarifikasi
Terkini
-
Cerita Karyawan Usai Hotel Legendaris Agas Solo Tutup dan Dijual
-
Hotel Legendaris Agas Solo Dijual Rp 120 Miliar, Ini Penyebabnya
-
Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPC PDIP Solo
-
Gibran Mendadak Tinjau GOR Manahan Solo, Sinyal Siapkan Berbagai Event Besar?
-
Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya