SuaraSurakarta.id - Orang tua milenial yang saat ini berada dalam rentang usia 25 hingga 42 tahun sepakat menjadikan soft skill menjadi prioritas utama dalam pendidikan untuk buah hatinya terutama di tengah transformasi digital yang berkembang dengan ritme sangat cepat.
Hal itu ditemukan HP dalam New Asian Learning Experience (NALE) Study yang merupakan survei pada akhir 2021 dengan responden sekitar lima ratus peserta dari lima kota besar di Indonesia.
"Dari hasil studi ini kami rangkumkan bahwa 97 persen orang tua milenial setuju bahwa pendidikan terbaik untuk anaknya adalah pendidikan komprehensif. Pendidikan komprehensif ini adalah pendidikan yang tidak hanya akademis tapi melibatkan aspek lain yang lebih dalam seperti keterampilan soft skill, critical thinking, dan problem solving," kata Head of Commercial Personal System HP Indonesia Frans Adiredja dikutip dari ANTARA Sabtu (12/2/2022).
Lebih lanjut, Frans menyebutkan dalam survei yang dilakukan oleh HP kepada para orang tua milenial juga ditemukan fakta bahwa kini kebahagiaan, stabilitas emosi anak, dan kreativitas anak menjadi faktor penting yang dinilai berperan lebih besar dalam sebuah proses edukasi dibandingkan besaran nilai yang diraih anak setelah mengikuti ujian.
Ada pun soft skill yang dilihat oleh orang tua dalam melihat kesuksesan proses pembelajaran yang dijalani oleh sang buah hati di antaranya adalah ide kreatif dan orisinal dari anak dalam pengambilan keputusan, kemampuan anak menyelesaikan sebuah masalah, kemampuan beradaptasi terhadap hal baru, kemampuan komunikasi yang baik, dan kemampuan teknologi.
Bertepatan dengan masa pandemi yang mendorong pembelajaran mau tak mau dilakukan dari rumah dan memanfaatkan teknologi, orang tua milenial pun menilai kemampuan anak memaksimalkan akses dengan teknologi dan ruang digital juga menjadi salah satu hal penting dalam kesuksesan pendidikan sang buah hati.
"Di samping kemampuan memecahkan masalah, orang tua milenial juga sepakat bahwa sekolah bisa mengembangkan lebih banyak pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan keterampilan anak di masa depan," kata Frans.
Dalam survei NALE 2021 di Indonesia didapatkan 89 persen respondennya menyepakati hal tersebut, untuk itu banyak juga orang tua yang mendukung pembelajaran dengan metode blended learing (pembelajaran campuran antara digital dan fisik) sehingga anak bisa mendapatkan edukasi yang maksimal untuk menjadi bekal di masa depan.
Preferensi kedua metode pembelajaran dengan metode fisik atau cetak serta digital yang digabungkan dinilai dapat memberi manfaat pendidikan yang komprehensif bagi anak- anak.
Baca Juga: Riset HP: Orang Tua Indonesia Sepakat Teknologi Bantu Pendidikan Anak
Dengan hasil itu tentunya diharapkan akan makin banyak sekolah- sekolah yang bisa mengadaptasi pendidikan blended learning dengan lebih maksimal dan tidak hanya terpaku pada kurikulum berbasis hafalan.
Untuk dapat mendukung para orang tua milenial mendorong buah hatinya mendapatkan pendidikan yang maksimal di Tanah Air, HP juga telah mengambil bagian dari sektor teknologi untuk menjadi jembatan bagi dunia pendidikan.
Misalnya seperti gerakan "Semangat Guru Virtual Learning Series" yang mengajak para guru di Indonesia mengikuti pelatihan untuk dapat memanfaatkan teknologi dan tidak gagap menggunakan gadget saat harus mengajar para murid- muridnya.
Ada juga layanan HP Printables yang bisa dimanfaatkan dan diakses secara daring oleh orang tua untuk mendapatkan materi edukasi bagi buah hatinya dan materi itu bisa diunduh dan dicetak untuk kemudian dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
HP juga terus mengupayakan untuk bisa menyediakan akses teknologi bagi para pelajar di Indonesia agar pendidikan merata bisa dirasakan oleh masyarakat secara merata.
"HP memiliki semangat luar biasa dalam mendukung pendidikan generasi baru, pembelajaran itu merupakan perjalanan seumur hidup. Kami berkomitmen untuk terus dapat membangun industri khususnya menyediakan akses pendidik dari segi teknologi sehingga dapat kesenjangan pendidikan tidak semakin melebar," ujar Frans.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Rekomendasi 5 Produk Hirostar Store Indonesia untuk Pecinta Padel
-
STT Warga Surakarta Gelar Sertifikasi Ahli K3 Umum, Cetak Tenaga Kerja Kompeten BNSP
-
Tiga Eks Kader PDIP Pilih Gabung PSI, FX Rudy Beri Sindiran Menohok
-
Ratusan Siswa dan Guru di Sragen Diduga Keracunan Usai Santap Menu Program MBG
-
Dua Pimpinan MPR RI Temui Jokowi di Solo, Bahas Apa?