Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 04 Februari 2022 | 14:50 WIB
Ilustrasi Covid-19. Kasus pasien parah COVID-19 di Jepang meroket ke angka 1.000 untuk pertama kalinya dalam empat bulan. (Elements Envato)

SuaraSurakarta.id - Penyebaran COVID-19 kembali mengganas di seluruh dunia. Termasuk di Negara Jepang

Kasus pasien parah COVID-19 di Jepang meroket ke angka 1.000 untuk pertama kalinya dalam empat bulan, menurut data pada Jumat (4/2/2022), saat varian Omicron menyebabkan rekor infeksi sekaligus membebani sistem kesehatan.

Berdasarkan data dari Reuters, pasien COVID dengan kondisi serius naik 131 menjadi 1.042 kasus dari hari sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak September 2021, ketika varian Delta memicu gelombang kelima kasus COVID.

Jepang, sementara itu, melaporkan 96.748 kasus baru pada Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: BOR RS Rujukan Covid-19 Capai 61 persen, Wagub DKI Jakarta Persiapkan Kemungkinan Terburuk

Sebagian besar wilayah Jepang yang kini berada di bawah pembatasan COVID-19 berupaya untuk menekan penularan Omicron yang mengganas di kalangan masyarakat, yang kurang dari lima persen populasinya telah disuntik vaksin dosis booster (penguat).

Pemerintah sedang mempertimbangkan perpanjangan pembatasan COVID hingga dua pekan di 13 wilayah, termasuk di Ibu Kota Tokyo, seperti dilansir jaringan TV Fuji News Network, Kamis.

Tokyo menaikkan status darurat COVID-19 ke level tertinggi pada Kamis. Pemerintah setempat juga merencanakan standar baru untuk pengajuan status darurat total.

Tokyo akan mengajukan penetapan status darurat apabila tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit untuk pasien parah atau tingkat pasien yang membutuhkan oksigen mencapai 30-40 persen dan rata-rata kasus selama tujuh hari menyentuh angka 24.000 orang.
[ANTARA]

Baca Juga: Dua Tahanan Polsek Kembangan Positif Covid-19, Jam Besuk Ditiadakan Sementara

Load More