SuaraSurakarta.id - Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo membeberkan analisa berkaitan dengan salah satu alasan anak frustasi usai gagal dalam ujian.
Ujian yang dimaksud semisal Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yakni karena tak bisa melihat pilihan lain.
"Ada satu hal yang bisa membuat anak-anak jatuh, rapuh, frustasi itu yakni karena dia tidak bisa melihat jalan lain. Mereka tidak pernah diajak melihat ada pilihan lain," ujar Vera dikutip dari ANTARA, Selasa (11/1/2022).
Menurut dia, terkadang orang tua atau orang di sekitar anak enggan atau bahkan tidak memberikan wawasan pada mereka terkait pilihan lain misalnya jurusan-jurusan tertentu di perguruan tinggi. Keenggakenakan ini salah satunya karena khawatir anak tak fokus pada pilihan awalnya.
Baca Juga: 4 Arti Mimpi Dikejar Ular Berkaitan dengan Kehidupan Nyata
Vera mengatakan, cara berpikir ini salah. Menurut dia, memberikan anak-anak memungkinkan mereka bisa lebih leluasa bergerak dalam hidupnya sehingga tidak terbatas pada satu jalur itu saja.
"Kita takut kalau dia melihat pilihan lain dia tidak fokus dengan pilihan saat ini. Nah itu cara berpikir yang salah. Justru dengan memberikan sekian pilihan anak-anak bisa lebih leluasa bergerak dalam hidupnya. Dia tidak terbatas pada satu jalur itu saja. Toh kita mau anak-anak bahagia," kata dia.
Menurut dia, orang tua bisa menanyakan pada anak tentang apa yang dia suka dan inginkan dalam hidupnya. Seiring perkembangan anak, cara berpikirnya pun bisa berubah. Inilah yang bisa mengubah pertanyaan siapa dirinya dan apa yang dia suka.
Dalam kasus UTBK-SBMPTN, sebenarnya ada dua kesempatan yang bisa Anak dapatkan bila pernah gagal dalam ujian kali pertama. Vera mengatakan, anak-anak yang pernah gagal memiliki satu kelebihan dibandingkan mereka yang perdana mengikuti ujian.
Anak-anak ini umumnya sudah mengenali situasi dan merasakan momentum-momentum stres serta kegugupan menjelang hingga saat ujian.
Baca Juga: Acara Musik Ditiadakan, Iwan Fals Frustrasi hingga Rumahkan Karyawan
"Kalau kita gambarkan otot-otot di badannya itu sudah pernah mengalami hal itu. Kalau anak-anak yang baru UTBK ini mungkin nervous-nya level 7 dia mungkin sudah 5 karena pernah mengalami sebelumnya," tutur Vera.
Di sini, mereka cenderung tinggal memerlukan bantuan baik itu dari orang tua ataupun keluarganya untuk mengembalikan optimisme dan motivasinya sekali lagi.
Anak-anak perlu diberi pemahaman alasan kegagalan pada ujian sebelumnya. Apakah faktor jurusan di PTN yang kurang realistis bagi dia, situasi tertentu yang membuatnya drop saat ujian.
Di sisi lain, ajari anak memiliki rencana lain bila hasilnya tetap tidak sesuai harapan. Vera mengatakan, walaupun UTBK penting, tetapi ini bukan satu-satunya jalan untuk anak bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
"Ini perlu ditanamkan pada anak-anak. Kalau misalnya tidak masuk, planning-nya apa," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Seharga Honda Vario: Muat Banyak, Cocok untuk Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
- 6 Mobil Sedan Eropa Bekas Harga di Bawah Rp 40 Jutaan: Dibanderol Setara Motor Matic
Pilihan
-
Mandiri Jogja Marathon 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Program Mlaku Lokal
-
Breaking News! Persija Rekrut Eks Persib Berlabel Timnas Indonesia
-
7 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Spek Gahar untuk Gaming Juni 2025, Performa Ngebut Kamera Cakep!
-
7 Rekomendasi TWS Bass Murah Terbaik Juni 2025, Harga Mulai Rp 160 Ribuan
-
13 Pulau di Trenggalek Tiba-Tiba Masuk Wilayah Tulungagung, DPRD Jatim Curiga Ada 'Sesuatu'
Terkini
-
Ratusan Sopir Truk Demo hingga Tutup Jalan di Karanganyar, Ini Penyebabnya
-
Penggelapan Dana: Eks Kacab Marketing PT SHA Solo Jalani Sidang, Saksi Diberondong Pertanyaan
-
Solo Darurat Parkir Liar: Wali Kota Susun Strategi Penertiban, Libatkan Aparat Hukum
-
Ketika Alkohol Bertemu Borgol, Tim Sparta Sikat Pesta Miras di Mojosongo
-
Tekan Kecelakaan, Polresta Solo Awasi Kendaraan Bermuatan