Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 29 Desember 2021 | 15:54 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenakan sarung dalam peringatan Hari Santri 2021. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Media sosial dihebohkan dengan kritikan terhadap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Putra sulung Presiden Jokowi itu dianggap memberikan sanksi terlalu berat kepada pegawainya, hingga berujung pemecatan. 

Gibran pun menanggapi kritikan terkait pemecatan pegawai nakal itu, yakni pengemudi Batik Solo Trans (BST) yang kedapatan mengirim pesan tidak sopan kepada salah satu penumpangnya.

"Nek salah yo dipecat (kalau salah ya dipecat)," kata Gibran dikutip dari ANTARA, di Solo, Rabu (29/12/2021).

Ia mengatakan jika pegawai tersebut melakukan kesalahan besar dan bersifat fatal, maka sanksi yang dikenakan adalah pemecatan.

Baca Juga: Rayakan Persis Solo Promosi ke Liga 1, Gibran-Kaesang Kompak Saling Berbalas Cuitan

Hingga saat ini tercatat ada dua pengemudi BST yang sudah dipecat oleh orang nomor satu di Kota Solo tersebut, yakni pengemudi yang dianggapnya sudah melakukan pelecehan verbal terhadap penumpang, dan pengemudi yang menyerempet Kereta Api (KA) Batara Kresna relasi Solo-Wonogiri pada bulan Mei lalu.

"Kalau mindah uwong (orang), mecat uwong itu bukan karena viral, mung ora konangan wae (masyarakat hanya tidak tahu saja)," katanya lagi.

Sebelumnya, tepatnya pada Selasa (28/12) beredar cuitan dari akun twitter BerkahDalem9 yang mengkritik kinerja Gibran, karena dinilai sering melakukan pemecatan kepada pegawai yang bekerja di lingkungan Pemkot Surakarta.

"Ini walkot yg dikit2 pecat wong cilik ya, ingat anda dipilih oleh wong cilik mas, asih Tresna kuwi membina," tulis akun @BerkahDalem9.

Terkait hal itu, Gibran menanggapi dengan permintaan maaf.

Baca Juga: Persis Solo Raih Tiket Promosi Liga1, Gibran Rakabuming: Lanjutkan Juara Liga 2!

"Ya pak. Saya minta maaf," tulisnya.

Load More