SuaraSurakarta.id - Gunung Lawu rupanya memiliki juru kunci berjumlah 11 orang. Lalu, kira-kira apa saja sih tugas dari juru kunci Gunung Lawu
Menyadur dari Solopos.com, 11 juru kunci mendapat tugas dari Kraton Yogyakarta, untuk menjaga gunung lawu setinggi 3.265 m yang berlokasi di perbatasan Karanganyar, Jawa Tengah serta Magetan, Jawa Timur.
Kraton Yogyakarta menyebutkan tugas mereka adalah merawat petilasan yang ada di Gunung Lawu dan menjadi pelaksana utama upacara Labuhan, yang digelar setiap tahunnya.
Dari 11 juru kunci Gunung Lawu itu, salah satunya ada Mas Bekel Surakso Hargolawu yang menjaga gunung tersebut lebih dari 22 tahun.
Baca Juga: 8 Destinasi Wisata Karanganyar: Telaga Madirda, Air Terjun Jumog, Hingga Candi Ceto
Pria yang memiliki nama asli Daryono ini mewarisi tugasnya untuk menjaga Gunung Lawu dari kakeknya.
Padahal dalam aturan tidak ada yang menyebutkan faktor keturunan untuk menjadi juru kunci Gunung Lawu.
Ia mengatakan salah satu alasannya menjaga Lawu dan menjadi Abdi Dalem Kraton Yogyakarta karena bertekad merawat budaya Jawa sesuai pesan orang tuanya sekaligus ngalap berkah.
“Setelah menjadi Abdi Dalem saya merasa mendapat berkah dari segi kejiwaan dan ekonomi. Soal ekonomi, sedikit banyak harus disyukuri. Sewaktu masih dalam kandungan, Tuhan sudah menggariskan jalan hidup kita. Itu semua titah. Kita harus mengelolanya agar hidup berjalan mudah,” ujar pria yang sehar-hari bekerja sebagai tukang bangunan ini.
Labuhan Tugas Utama Juru Kunci Gunung Lawu
Baca Juga: 10 Rekomendasi Wisata Tawangmangu Bersama Keluarga di Akhir Pekan
Salah satu agenda penting yang selalu dilakukan Kraton Yogyakarta setiap tahunnya di Gunung Lawu adalah Labuhan Lawu. Hal ini dikarenakan di gunung ini terdapat petilasan yang pernah digunakan oleh Prabu Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit.
Acara yang menjadi tanggung jawab dari Juru Kunci Gunung Lawu ini dimaknai sebagai bentuk napak tilas serta juga untuk menjaga keselamatan Bumi dan seisinya.
“Biasanya, prosesi Labuhan Lawu memakan waktu hingga satu bulan. Pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, para utusan naik kereta dari Yogyakarta menuju Surakarta yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat dengan mobil atau kereta kuda,” ujar akun Twitter @kratonjogja.
Para abdi dalem dan juru kunci Gunung Lawu nantinya akan mengantarkan ubarampe ke puncak Gunung Lawu pada tengah malam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi