SuaraSurakarta.id - Peristiwa unik terjadi di Kabupaten Sragen. Seorang siswa menolak hadiah sepeda dari Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Siswa SD di Sragen itu memilih hadiah bus remote dengan spesifikasi khusus daripada sepeda yang ditawarkan oleh Bupati Sragen.
Menyadur dari Solopos.com, pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN 15 Sragen dan SDN 1 Sragen dipantau langsung Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Selasa (30/11/2021). Sejumlah siswa ada yang menangis tetapi lebih banyak yang tidak takut vaksin.
Dari sekian banyak siswa Kelas I yang disasar vaksin, ada satu anak yang menangis saat divaksin karena takut dan merasa sakit saat disuntik. Alfin A. W., Siswa Kelas II SDN 15 Sragen, masih sesenggukan saat ditenangkan gurunya.
Baca Juga: Tewaskan 3 Warga Bantul, Sopir Bus Rela Kecelakaan di Sragen Terancam 6 Tahun Penjara
Yuni, sapaan akrab Bupati, mencoba membantu menenangkan Alfin. Yuni mencoba menenangkan Alfin dengan iming-iming hadiah. Yuni menawarkan hadiah sepeda tapi ditolak Alfin. Yuni menawarkan sepatu baru juga ditolak Alfin.
“Lalu kamu mau minta apa?” tanya Yuni. “Mau bus remot!” jawab Alfin sambil terisak.
Jawaban Alfin mengejutkan Yuni. Bupati pun menyanggupi permintaan Alfin asalkan mau berhenti menangis. Akhirnya, Alfin tak menangis lagi. Lengan kirinya yang divaksin tidak boleh dilihat Bupati. Yuni memastikan Alfin tak lagi menangis dan bisa tenang.
Kabag Umum dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Sragen Aris Tri Hartanto mencoba mengonfirmasi permintaan Alfin yang tinggal di Mageru, Sragen Tengah. Ternyata bus remot yang diminta Alfin khusus, yakni bus yang terbuat dari kayu, bus tingkat, beroda enam, ada lampu, dan remote controller.
Aris pun terkejut dengan spesifikasi yang diminta Alfin. Ia sempat bingung mencari pengrajin bus itu dimana? Ia sedikit lega ketika mendengar ada warga Tangen yang bisa memproduksi mainan itu.
Baca Juga: 3 Warga Sewon Korban Kecelakaan Maut Rombongan Pengantin di Sragen Meninggal Dunia
Ia pun meminta bantuan rekan di Kecamatan Tangen untuk berburu pengrajin bus mainan itu. Bupati juga sempat berdialog dengan para siswa Kelas I SDN 15 Sragen.
Ia menanyai sejumlah siswa tentang vaksin Campak yang sudah divaksin. Saat Yuni bertanya berani untuk vaksin lagi? Anak-anak pun kompak menjawab, “Berani,” dengan suara lantang.
“Bulan depan vaksin lagi, loh? Sebulan lagi vaksin lagi, berani?” tanya Yuni. Lagi-lagi anak-anak Kelas I itu menjawab dengan jawaban yang sama dan tanpa beban. Semangat anak-anak dan pengetahuan mereka tentang vaksin itu membuat bangga Yuni.
Seoang siswi Kelas I, Nafi’ah, asal Ngoncol, Nglorog, mengaku tidak takut divaksin karena tidak sakit. Sejak dari rumah, Nafi’ah sudah diberitahu ibunya bila di sekolah ada vaksin dan tidak perlu takut.
“Rasanya seperti digigit semut. Saya pernah digit semut merah, sakit. Daripada disuntik lebih sakit digigit semut merah,” katanya.
Siswi lainnya, Yasmin, pun merasakan hal yang sama dengan Nafi’ah. Ia sudah diberitahu ayahnya bila di sekolah ada vaksin. “Divaksin biar sehat. Enggak sakit. Rasanya seperti digigit semut,” katanya.
Berita Terkait
-
Siapa Fandi Ahmad? Bintang Timnas Indonesia U-17 Asal Sragen yang Diseret Pemain Kuwait
-
Tragis! Mendadak Roboh usai Dadanya Dipukul, Remaja Tewas saat Latihan Bela Diri di Halaman SD
-
Sosok Habib Jafar Shodiq, Ulama Kharismatik yang Wafat dalam Kecelakaan Maut Tol Sragen
-
Profil Fandi Ahmad: Bocah Asal Sragen yang Jadi Bintang Baru Timnas Indonesia U-16
-
Viral 'War' Gunungan Kutang di Sragen, Netizen Salfok Sama Aksi Bapak-bapak
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
Terkini
-
Cerita Bahlil Lahadalia Kesengsem dengan Kuliner Soto Fatimah: Rasa Khasnya Paten
-
Kampanye di Sragen, Bahlil Lahadalia Sebut Ahmad Luthfi Punya Jaringan Pusat
-
Tok! Terdakwa Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga Boyolali Divonis Seumur Hidup
-
Blusukan Bareng Respati-Astrid di Proyek Rel Layang Joglo, Jokowi Titip Pesan Ini
-
Jokowi Tanggapi Putusan Bawaslu Soal Prabowo Dukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin