SuaraSurakarta.id - Sebanyak 15 kelurahan di Kota Solo disebut memiliki tingkat kerawanan bencana banjir. Bahkan tiga diantaranya sudah ditetapkan sebagai kelurahan tangguh bencana.
Kelurahan rawan banjir itu mayoritas berada di dekat aliran sungai, baik sungai perkotaan maupun Sungai Bengawan Solo.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan tiga kelurahan yang sudah tangguh bencana adalah Semanggi, Mojo, dan Kedunglumbu.
Sementara 12 kelurahan yang belum ditetapkan sebagai tangguh bencana adalah Serengan, Sangkrah, Jebres, Sewu, Pucangsawit. Kemudian Gandekan, Joyotakan, Pajang, Banyuanyar, Sumber, Kadipiro, dan Banjarsari.
“Kami memetakan kawasan rawan banjir bersama sukarelawan dan tim SAR,” katanya seperti diwartakan Solopos.com--jaringan Suara.com, Jumat (29/10/20210).
Nico menjelaskan menghadapi musim penghujan, BPBD telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi. Di antaranya simulasi evakuasi dan penanganan bencana.
Beberapa perahu karet, kendaraan, serta ambulans juga sudah siap dioperasikan, termasuk logistik untuk persiapan menyuplai saat bencana tiba.
“Kami waspadai potensi banjir luapan sungai maupun genangan karena drainase tidak lancar di beberapa wilayah,” ungkap Nico.
Nico menambahkan BPBD juga sudah menyiapkan sarana prasarana evakuasi seperti perahu, pompa air, hingga logistik. Armada untuk mobilitas hingga ambulans sudah disiapkan termasuk koordinasi dengan sukarelawan dan instansi terkait.
Baca Juga: Jembatan Sengkaling Malang Putus Diterjang Banjir Bandang
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta kesiagaan BPBD guna menghadapi potensi bencana pada akhir tahun ini. Ia meminta BPBD selalu berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain terkait kesiapan sarana dan kesiapsiagaan personel.
Selain itu juga memantau kesiapsiagaan masyarakat di titik-titik langganan banjir dan longsor. Kemudian mengecek kesiapan infrastruktur sebagai antisipasi bencana akibat curah hujan tinggi.
BPBD juga diminta memastikan early warning system atau alat pendeteksi dini bencana bekerja dengan baik serta mengatur saluran air untuk mengurangi gangguan aliran air selama musim penghujan. Gibran menyebut sejumlah potensi bencana musim penghujan di Solo, tak hanya banjir dan longsor, tapi juga pohon tumbang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jokowi Tegaskan Siap Hadir Dipersidangan dan Tunjukan Ijazah Asli SD-S1
-
Jokowi Buka Suara Soal akan Memaafkan Tersangka Ijazah Palsu, Kecuali 3 Nama Ini
-
Gerak Cepat Polisi Ungkap Pembuangan Bayi di Solo, Sosok Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
Catat! Jadwal Misa Natal 2025 Gereja Katolik dan Protestan di Solo
-
Sambut Libur Nataru, Satlantas Polresta Solo Siapkan Rekayasa Lalu-lintas