SuaraSurakarta.id - Beragam cara dilakukan untuk merayakan kemenangan. Seperti atlet PON Papua asal Jateng ini yang membayar nazar usai mendapatkan medali emas.
Khoirudin Mustakim, pesilat peraih emas PON Papua untuk Jateng disambut meriah warga saat tiba di kampung halamannya di Klaten, Senin (18/10/2021) sore.
Ia pun langsung melakukan sujud syukur seusai menuntaskan nazar berlari dari Salatiga hingga Klaten yang menempuh jarak sekitar 60 kilometer (km). Sebab juara di PON Papua menjadi kebanggaan ia dan keluarganya.
Menyadur dari Solopos.com, Mustakim tiba di rumahnya Dukuh Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk sekitar pukul 15.30 WIB setelah menempuh perjalanan hampir 60 km selama 11 jam dari Salatiga. Spanduk hingga bendera dan umbul-umbul memeriahkan suasana kampung dipenuhi pohon jati itu menyambut kedatangan Mustakim.
Tak ketinggalan warga kampung dan sejumlah pesilat menyambut kedatangan Mustakim. Sepanjang perjalanan di dalam kampung, warga memberikan tepuk tangan dan ucapan selamat kepada Mustakim.
Setibanya di halaman rumah, Mustakim langsung sujud syukur dan menangis. Mustakim lantas memeluk kedua orang tuanya, Paini Kisma Suwita, 65, dan Samiyem, 60. Selain disambut keluarga, Mustakim disambut Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, Ketua IPSI Klaten, M. Nasir, sejumlah pimpinan Persinas Asad, serta pemerintah Desa Karangpakel yang sudah di rumah orang tua Mustakim sejak pukul 10.00 WIB.
Kakak Mustakim, Suranto, 35, bangga terhadap adiknya yang bisa menyumbangkan medali emas bagi Jateng untuk PON XX Papua. Meski demikian, Suranto juga kasihan melihat adiknya yang kelelahan sesuai melaksanakan nazar.
“Kami sekeluarga terharu. Hati kami selaku keluarga merasa terenyuh apa yang dicita-citakan terwujud,” kata dia.
Suranto mengenal adiknya sebagai pribadi yang pendiam, kalem, tetapi tegas. Selain itu, dia mengenal adiknya tak pernah neka-neka. Sebenarnya, Mustakim tak berharap ada sambutan meriah ketika dia pulang kampung dan melaksanakan nazar seusai PON XX Papua.
Baca Juga: Sumut Gagal Capai Target di PON Papua, KONI Minta Maaf
“Adik saya sebenarnya tidak mau ada seperti ini [sambutan meriah]. Tetapi apa boleh buat, namanya masyarakat ikut bangga atas prestasi Mustakim,” kata Suranto.
Suranto membenarkan Mustakim pernah berniat mendaftar menjadi polisi. Namun, dia urung ikut seleksi lantaran hasil rapid test saat mendaftar reaktif. “Mendaftar saat awal-awal ada Covid-19. Belum tahu nanti mau mendaftar lagi atau tidak,” jelas Suranto yang berprofesi sebagai polisi.
Mustakim menjelaskan aksi berlari dari pemusatan pelatihan di Salatiga ke Klaten pada Senin sejak pukul 04.30 WIB untuk memenuhi nazar yang pernah dia sampaikan sebelum berangkat PON XX Papua. “Saya sudah bilang pada diri saya sendiri kalau juara PON saya akan lari dari Salatiga sampai rumah. Agak degdegan, tetapi banyak yang memberikan semangat sepanjang perjalanan. Ini sebagai wujud syukur masih diberi kemenangan,” kata atlet berusia 20 tahun itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang
-
Perpecahan Keraton Surakarta: Peresmian Panggung Sangga Buwana Tanpa Kehadiran Sentana Penting