Salah satu penyebab utamanya adalah penurunan omset dan realokasi pendapatan untuk pengeluaran lain di masa pandemi. Kini kondisi mulai menunjukan sinyalmen yang membaik, dengan adanya kenaikan pada kemampuan menabung menjadi 6-7 persen pada Q2-2021.
Strategi adaptif yang diterapkan pelaku usaha menjadi langkah mumpuni untuk mampu bertahan. Temuan pada riset yang sama juga menunjukan bahwa pelaku usaha cenderung mempertahankan strategi adaptif seperti mengubah standar, memodifikasi produk, dan mencari jalur pemasaran baru ketimbang strategi yang sifatnya responsif seperti menutup usaha dan mengurangi volume produksi.
Hal ini semakin menegaskan bahwa UMKM Indonesia memiliki resilience unggul dalam melewati berbagai perubahan dan ketidakpastian yang terjadi selama pandemi.
Data internal BRI, yang diperkuat dengan data riset berbagai survei menunjukan ketangguhan UMKM Indonesia yang teruji unggul dalam menghadapi situasi pandemi. Hal ini tergambar dalam linimasa sejak Q2-2020 sampai dengan Q2-2021, sebagai berikut,
BMSI (BRI Micro & SME Index) sebagai indeks yang menilai aktivitas pelaku UMKM pada situasi sekarang dan mengukur ekspektasi usaha, menunjukan bahwa pada Q2-2021, optimisme pelaku UMKM meningkat dengan nilai Indeks Ekspektasi Aktivitas Bisnis (IEAB) di atas level 100. Level tersebut adalah level tertinggi sepanjang periode pandemi.
Tingginya indeks ekspektasi aktivitas bisnis menjadi sinyal positif bagi pelaku UMKM untuk dapat memulai aktivitas produksi usahanya. BRI meyakini, kondisi ini segera berangsur pulih. Dengan protokol kesehatan yang baik dan dipatuhi, aktivitas ekonomi akan kembali berjalan, sehingga ekonomi nasional juga akan segera pulih.
Sejalan dengan keyakinan tersebut, BRI juga telah menyiapkan perangkat untuk mendorong penguatan pelaku usaha mikro dengan memberi kemudahan akses terhadap Bantuan Pemerintah kepada pelaku usaha mikro atau BPUM. Di samping itu, BRI memberikan pemberdayaan kepada pelaku UMKM dengan basis pendekatan komunitas.
Dalam kurun waktu satu tahun lebih ini, perjalanan ketangguhan pelaku UMKM menghadapi pandemi mengalami pasang surut. Keterlibatan Pemerintah melalui berbagai program bantuan, subsidi hingga vaksinasi yang mendukung eksistensi UMKM menjadi kunci utama keberlanjutan para pelaku UMKM.
Upaya Untuk Memerdekakan UMKM
Dalam upaya menjadi champion dalam inklusi keuangan dan inovator global dalam micro banking, strategi BRI akan menitikberatkan kepada dua area, yakni memberikan pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro dan menempatkan inovasi sebagai roh pertumbuhan perusahaan.
Aspirasi tersebut terasa nyata karena didukung beberapa hal, meliputi dukungan jaringan unit kerja BRI yang tersebar dan terbesar di seluruh pelosok negeri, termasuk memperluas inklusi segmen UMi, perbaikan fitur produk dan layanan yang mengarah kepada customer centric serta penyempurnaan konsep bisnis model pemberdayaan kepada pelaku usaha mikro.
Baca Juga: Mampu Jaga Kinerja Saat Pandemi, Asiamoney Kukuhkan BRI sebagai Bank UKM Terbaik
Sebagai contoh meningkatkan efektivitas pemberdayaan kepada pelaku UMKM, BRI melakukan pengelompokan penerima manfaat beberapa program PEN maupun subsidi, seperti memisahkan level entrepreneurship, feasibility hingga bankable atau tidak. Pengelompokan tersebut berguna untuk menentukan jenis pemberdayaan yang dapat berupa bantuan sarapa peningkatan produksi atau pemenuhan literasi, mulai dari literasi dasar, bisnis, hingga digital.
Kondisi seperti saat ini, dimana aktivitas masyarakat dibatasi, BRI melakukan inovasi pemberdayaan dengan mengembangkan platform pemberdayaan online terpadu yang dapat di akses gratis oleh seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Berbagai fitur dapat dinikmati, dari self assessment scoring, forum UMKM hingga etalase produk para pelaku UMKM, mewujudkan mereka memiliki wadah untuk berkomunikasi dan memamerkan produknya.
BRI juga telah melakukan penguatan permodalan kepada UMKM melalui penyaluran kredit kepada para pelaku UMKM. Sebagai perwujudan komitmen dan konsistensi BRI dalam menjaga keberlanjutan UMKM. Salah satunya diperlihatkan pada kinerja positif BRI, meskipun menghadapi kondisi pandemi, BRI tetap mampu menyalurkan pembiayaan kredit kepada UMKM sebesar Rp670,0 triliun pada Q2-2020, dan menunjukan kenaikan positif pada Q2-2021 sebesar Rp730,9 triliun.
BRI secara konsisten akan memberikan perhatian lebih kepada pelaku usaha mikro melalui pemberdayaan sehingga mereka bisa naik kelas dan semakin sejahtera. Hal ini seiring dengan semangat Pemerintah ditahun 2024, porsi kredit UMKM menjadi 30 persen dari total kredit.
Peran BRI dalam Mempercepat Inklusi
Menjadi bank yang terbesar secara aset dan tersebar jaringan kerja di seluruh Indonesia, BRI sebagai mitra strategis Pemerintah, memiliki peran khusus melakukan inklusi dan literasi keuangan kepada kalangan yang belum tersentuh akses perbankan seperti penerima manfaat Program Pemerintah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) RI di Februari 2021, terdapat 205 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun. Merujuk pada jumlah nasabah, hingga saat ini BRI berkontribusi telah melakukan inklusi sebesar 43 persen. Hal ini sejalan dengan aspirasi Pemerintah, indeks keuangan inklusif tahun 2024 sebesar 90 persen dan BRI berkomitmen untuk berkontribusi sebesar 60 persen dari angka tersebut.
Berita Terkait
-
Mampu Jaga Kinerja Saat Pandemi, Asiamoney Kukuhkan BRI sebagai Bank UKM Terbaik
-
Lagi, Asiamoney Kukuhkan BRI sebagai Bank UKM Terbaik di Indonesia
-
Asiamoney Kembali Kukuhkan BRI sebagai Bank UKM Terbaik di Indonesia
-
Komunitas Cyclist Srikandi BNI Dukung Digitalisasi UMKM di Kawasan Wisata
-
Oversubscribed, Total Right Issue BRI Capai Rp95,9 Triliun
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga