Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 02 Oktober 2021 | 17:01 WIB
Ilustrasi nelayan tradisional.(pixabay)

SuaraSurakarta.id - Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja membeberkan fakta mencengangkan berkaitan dengan kekayaan laut Indonesia.

Bak harta karun, kekayaan laut Indonesia yang diperkirakan mencapai US$1.338 miliar atau setara Rp19.133 triliun (asumsi kurs Rp 14.300) per tahun!.  Harta karun tersebut mencakup perikanan tangkap, budi daya, hingga industri bioteknologi.

“Kira-kira kekayaan laut kita sekitar US$1.338 miliar per tahun, ini dari semua sisi dari perikanan tangkap, perikanan budidaya dan industri pengolahan dan seterusnya. Ini peluang, kita baru sentuh perikanan tangkap saja, kita belum sentuh bioteknologi,” kata Sjarief diwartakan Terkini.id--jaringan Suara.com, Sabtu (2/10/2021).

Dia menyebut, luas area Indonesia ada sekitar 8 juta km persegi atau sama seperti dengan Amerika Serikat (AS). Hanya saja kata dia, luas tersebut baru termanfaatkan 2,1 juta km persegi dan sisa 6,1 juta km persegi belum berkontribusi pada perekonomian nasional.

Baca Juga: Pria Heboh Temukan Ini Pas Borong Sekarung Baju Bekas

“Indonesia termasuk pengekspor terbesar rumput laut, di mana sekitar 25 persen kebutuhan dunia berasal dari tanah air. Hanya saja, permasalahannya, produk yang diekspor masih bahan mentah sehingga belum memiliki nilai tambah yang lebih besar,” bebernya.

Potensi kekayaan ekonomi sektor kelautan atau harta karun Indonesia sebesar US$1.338 miliar tersebar di 11 sektor yaitu perikanan tangkap dengan potensi US$20 miliar, perikanan budidaya US$210 miliar, industri pengolahan US$100 miliar, industri bioteknologi US$180 miliar, energi dan sumber daya mineral termasuk garam dan BMKT US$210 miliar.

Kemudian, potensi harta karun ini juga ada di pariwisata bahari sebesar US$60 miliar, transportasi lautUS$ 30 miliar, industri dan jasa maritim US$200 miliar, coastal forestry US$8 miliar, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil US$120 miliar, dan sumber daya non konvensional US$200 miliar.

Load More