SuaraSurakarta.id - Seorang suami di Probolinggo mencelakai istri dan anaknya karena terbakar api cemburu. Tubuh istri yang sedang hamil itu terbakar hingga 80 persen, sedangkan anak mengalami luka bakar ringan.
Pelaku bernama Adi Susanto (31), dia sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan. Istrinya bernama Siti Maimunah (31), sedangkan anak bernama Tasya Ramadani (13). Mereka berasal dari Dusun Krajan, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kepada polisi, tersangka mengaku pada awalnya hanya ingin membakar sepeda motor yang dibawa istri dan anaknya, akan tetapi ternyata pertalite yang dia siramkan mengenai tubuh istri dan anaknya sehingga mereka ikut dijilat si jago merah.
Tetapi apapun alibi yang dia kemukakan kepada polisi, Adi sekarang sudah ditahan dan dia mesti mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hubungan Adi dan Siti tidak harmonis lagi dalam sebulan terakhir. Mereka sering cek cok. Adi cemburu karena curiga istrinya menjalin hubungan dengan lelaki lain.
Adi dan Siti menikah secara siri setahun yang lalu.
Pada Rabu, 28 September 2021, pagi, Siti pamit kepada suami untuk memeriksakan kandungan ke bidan desa. Adi melarang istrinya pergi hanya ditemani Tasya. Dia minta Siti untuk menunggu terlebih dahulu sampai dia selesai bekerja.
Pulang dari tempat kerja, Adi tak mendapati istri dan anaknya di rumah. Dia mulai kesal karena istri tetap pergi ke klinik bidan desa bersama anak.
Lama ditunggu, istri dan putrinya tak kunjung kembali. Adi pun mencari-cari mereka.
Baca Juga: Ini Tampang Suami Bakar Istrinya yang Hamil di Probolinggo, Pemicunya Cemburu
Belakangan dia dapat kabar, Siti dan Tasya pergi ke rumah orang tuanya di Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Adi menyusul ke Desa Alastlogo. Sesampai di sana, mertua memberitahu kalau Siti sudah pulang untuk mengambil pakaian untuk anak.
Adi semakin kesal dan dia segera menyusul istri.
Mereka berpapasan di jalan Desa Tanjungrejo. Adi memerintahkan istrinya untuk berhenti. Dia minta istrinya di rumah saja, tetapi ditolak.
Adi yang sejak tadi marah, kemudian pergi ke warung untuk membeli sebotol pertalite. Dengan bahan bakar di tangan, dia mengejar sepeda motor yang dikendarai istri.
Begitu tersusul, Adi langsung menyiramkan pertalite ke arah istri dan kemudian menyulutnya dengan api.
Berita Terkait
-
5 Fakta PNS Probolinggo Memperkosa Keponakan Hingga Korban Depresi
-
Tragedi Maut Renggut 8 Nyawa Karyawan RS di Probolinggo: Luka Mendalam di Dunia Kesehatan
-
Fakta-fakta Kecelakaan Bromo, Liburan Syukuran Lulus Kuliah Karyawan RS Bina Sehat Berakhir Maut
-
Tragedi Lereng Bromo, Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Karyawan RS Jember Tewaskan 8 Orang
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang
-
Perpecahan Keraton Surakarta: Peresmian Panggung Sangga Buwana Tanpa Kehadiran Sentana Penting
-
Dari Area Skatepark Solo, Lahir Atlet Skateboard Peraih Medali Emas di SEA Games
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV