SuaraSurakarta.id - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berupaya mendorong pedagang dan pembeli melakukan digitalisasi pada "Solo Great Sale" (SGS) 2021 yang akan diselenggarakan selama bulan Oktober.
Gibran pun berharap, dengan program Solo Great Sale bisa menjadi pengalaman baru bagi pedagang yang menggunakan transaksi digital .
"Pada SGS ini saya mengajak lurah pasar, pedagang, dan pembeli untuk bisa segera melakukan digitalisasi. Kami dorong warga untuk melakukan transaksi secara 'cashless'," kata Gibran pada kegiatan Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Terkini (Adipati) QRIS di Pasar Gede Solo, Jumat (3/9/2021).
Upaya tersebut sebagai salah satu cara untuk pemulihan ekonomi. Dengan adanya transaksi "cashless" atau nontunai maka bisa memudahkan transaksi masyarakat.
"'Cashless' memberi rasa aman kepada pembeli, transaksi lebih efektif, 'nggak' perlu bawa dompet ke pasar. Di tengah pandemi kalau bisa mengurangi pembayaran dengan tunai," katanya.
Layanan nontunai dengan menggunakan QRIS tersebut sudah tersedia di sebanyak 44 pasar tradisional di Kota Solo.
"Saya yakin pedagang sudah siap karena tinggal 'scan'. Para pedagang tidak perlu takut, sorenya uang langsung cair, bisa langsung digunakan untuk kulakan lagi," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta Nugroho Joko Prastowo mengatakan BI mendukung penuh SGS sebagai wahana untuk menumbuhkan kembali pulihnya ekonomi di masa pandemi setelah pelaksanaan PPKM.
"Kami mengajak penyelenggara jasa keuangan untuk melakukan edukasi, sosialisasi, dan akselerasi. Termasuk ada pojok pusat informasi SGS dan QRIS yang ada di pasar-pasar, bisa jadi tempat masyarakat bertanya tentang SGS dan untuk membuat akun layanan QRIS. Harapannya kontribusi ini bisa mendorong SGS," katanya.
Baca Juga: Unggah Selfie Pakai Masker, Potret Mata Kahiyang Ayu Jadi Sorotan
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta Gareng S Haryanto mengatakan penggunaan digital ekonomi pada pelaksanaan SGS menjadi prioritas.
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan program Bank Indonesia Adipati QRIS yang mempermudah masyarakat dalam pembayaran transaksi pembelian baik secara langsung maupun berbasis daring.
Ia mengatakan SGS kali ini diikuti oleh sebanyak 20.000 tenant dari berbagai bidang usaha, di antaranya dari sektor transportasi, perhotelan, usaha kecil dan menengah (UKM), dan pasar tradisional.
"Untuk target transaksi tahun ini sebesar Rp800 miliar, naik dari tahun lalu sebesar Rp700 miliar," katanya. [ANTARA]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Hanya Main 8 Menit di Utrecht, Miliano Jonathans Batal Ambil Sumpah WNI
- Jam Tangan Rp11,7 M Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ibu Penjarah: Saya Juga Bingung Cara Pakainya
- Netizen Berbalik Kasihan ke Uya Kuya, Video Joget Kegirangan Gaji Rp 3 Juta Sehari Ternyata Editan
- Pastikan Gelar Demo 2 September 2025, BEM SI Bawa 11 Tunturan 'Indonesia Cemas', Ini Isinya
Pilihan
-
Lupakan Merek Impor? 7 Sepatu Lari Lokal Ini Kualitasnya Bikin Kaget
-
Buang Peluang! Timnas Indonesia U-23 Ditahan Laos
-
Dulu Dicibir Soal Demo, Sekarang Cinta Laura Jadi 'Suara Hati' Netizen
-
Kick Off Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Laos
-
Karier Berliku Adrian Wibowo: Dari Galang Dana Rp39 Juta Hingga Dipanggil Timnas Indonesia
Terkini
-
Mahasiswa dan Pelajar Muhammadiyah Gelar Aksi Damai, Ada Cek Kesehatan Gratis hingga bagi Sembako
-
Tegas! Wali Kota Batasi Event di Solo Selesai Jam 10 Malam, Ini Alasannya
-
Geger Sopir Bank Diduga Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Ini Kronologinya
-
Objek Vital di Solo Masih Dijaga Aparat, Buntut Aksi Berlangsung Ricuh
-
3 Anak Ditangkap Gara-gara Bawa Bom Molotov, Belajar Merakit Lewat Video