SuaraSurakarta.id - Taliban, ISIS dan Al-Qaeda terkenal sebagai kelompok radikal, dan biasa menyebutnya teroris. Namun, apakah sudah tahu perbedaan tiga kelompok tersebut?
Diketahui, kelompok pro Taliban di seluruh dunia tengah merayakan keberhasilan mereka menguasai Afghanistan.
Menyadur dari BBC, di Yaman dan sejumlah negara lain, mereka menyalakan kembang api, di Somalia mereka membagikan permen; dan di internet, kelompok-kelompok Islamis di Asia Selatan menyambut penarikan pasukan Barat dari negara itu sebagai kemenangan atas kekuatan militer Barat.
Sekarang, para pakar mengkhawatirkan kemunculan era baru jihadisme di Timur Tengah dan Asia Tengah.
Ancaman terbesar datang dari kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda dan kelompok yang menyebut diri mereka Negara Islam (ISIS) - yang melemah dalam beberapa tahun terakhir namun masih aktif.
Sebagai bagian dari kesepakatannya dengan AS, Taliban berjanji tidak akan menyembunyikan kelompok-kelompok ekstremis yang berniat melakukan serangan terhadap target di Barat. Namun kelompok militan itu tetap menjalin hubungan dekat dengan al-Qaeda.
Adapun saingan al-Qaeda, ISIS, akan terdesak untuk menunjukkan relevansinya, menurut beberapa pengamat.
Negara Islam Provinsi Khorasan (ISIS-K), yang berafilisasi dengan ISIS, tidak membuang waktu dan melakukan serangan di luar bandara Kabul pada 26 Agustus, yang menewaskan 170 orang, termasuk 13 personel militer AS.
Tapi selain ideologi fundamentalisnya, apa yang membedakan ketiga kelompok ini?
Baca Juga: Menlu Retno: Indonesia Hanya Ingin Afghanistan Jadi Negara Damai
Colin Clarke, peneliti dan analis keamanan di Soufan Center di New York, merangkum:
"Taliban adalah pemain paling signifikan di Afghanistan. Al-Qaeda adalah kelompok jihad transnasional yang berusaha membangun kembali jaringannya. Begitu pula ISIS, tetapi perjuangan mereka tidak akan mudah karena mereka adalah musuh bebuyutan al-Qaeda dan Taliban," katanya kepada BBC.
Asal-usul
Al-Qaeda dan Taliban muncul dalam peperangan melawan invasi Soviet pada akhir 1980-an dan konflik internal Afghanistan pada awal 1990-an.
ISIS muncul bertahun-tahun kemudian dari sisa-sisa al-Qaeda di Irak (AQI), cabang lokal al-Qaeda yang dibentuk sebagai tanggapan atas invasi AS ke Irak pada 2003.
Kelompok ini sempat meredup selama beberapa tahun pengiriman besar-besaran pasukan AS ke Irak pada 2007. Tapi mereka mulai muncul kembali pada 2011.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Ini Alasan Warga Pembuat Mural One Piece di Semanggi, Suka Menggambar dan Diminta Buat
-
Pembuktian Justin Hubner dan Pelampiasan Dean James, Dua Bek Timnas Indonesia Bentrok di Eredivise
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, Pemerintah Jadi Mesin Utama Pendorong Pertumbuhan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Senjata Rahasia Garuda di Jeddah?
Terkini
-
Respon FX Rudy Soal Amnesti Hasto Kristiyanto: Hak Preogratif Presiden dan Sesuai Konstitusi
-
Ini Alasan Warga Pembuat Mural One Piece di Semanggi, Suka Menggambar dan Diminta Buat
-
Setelah Wali Kota Solo, Giliran Bupati Sragen Bela Warga Soal Gambar One Piece
-
LPK Hiro-LPK Kamisro Cetak Sejarah, Berangkatkan Driver Bus Profesional ke Jepang
-
Mural One Piece Bikin Geger Solo, Ada yang Dihapus, Ada yang Bertahan