SuaraSurakarta.id - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki peran besar dalam upaya kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Tercatat, peran keraton untuk kemerdekaan Indonesia hadir di era raja Pakubuwono (PB) X hingga PB XII.
Meski di dunia bisnis sangat moncer karena kerjasamanya dengan kolonial, namun siapa sangka dari hasil kerja samanya dengan kolonial, PB X bisa menyekolahkan anaknya yakni PB XI.
Bisnis yang berkembang pesat itu salah satunya digunakan sebagai donatur bagi pejuang-pejuang muda untuk kemerdekaan RI.
Baca Juga: Jadi Sorotan, Profil Ardelia Muthia Zahwa Sang Pembawa Baki Bendera Pusaka
Pengageng Parentah Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangetan Haryo (KGPH), Dipokusumo atau Gusti Dipo menerangkan, peran PB X juga menciptakan para tokoh pemuda nasional yang menuju pada pergerakan Indonesia menuju kemerdekaan.
"Jadi kiprah PB X pada masanya telah memprioritaskan pembangunan pada Sumber Daya Manusia (SDM). Secara nyata membangun beberapa sekolah dasar serta sekolahan keagamaan di Wilayah Surakarta," kata Dipo saat ditemui Suarasurakarta.id di kediamannya Ndalem Sasonomulyo, komplek Keraton Kasunanan Surakarta, Senin (16/8/2021).
Gusti Dipo memaparkan, bahwa itu salah satu bukti nyata bahwa PB X cinta tanah air yang mempelopori pembangunan Tugu Lilin sebagai simbol Kebangkitan Nasional.
"Awalnya akan dibangun di daerah perempatan Gladak. Namun karena mendapat penolakan dari Belanda karena disinyalir akan membentuk sebuah kekuatan besar, akhirnya dipindah di Desa Penumping," tuturnya.
Abdi Dalem
Baca Juga: Merinding! Tenaga Medis Laksanakan Upacara Kemerdekaan Kenakan APD Lengkap
Namun demikian kata Dipo, PB X tetap fokus pada pembangunan SDM bagi warganya yang berada di Surakarta.
Hal itu Terbukti bahwa 19 dari 67 orang dari Tim Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) merupakan kerabat keraton dan Abdi Dalem.
Sementara Badan Persiapan Usaha Kemerdekaan sendiri dibentuk pada Tanggal 1 Maret 1945.
Salah satunya Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Dr Widyodiningrat atau yang lebih dikenal Dr Radjiman yang menjadi pemimpin Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI)
Selain itu, Dipo juga menguraikan, bahwa selain Dr Radjiman juga terdapat tokoh lain yang dari Keraton.
Seperti Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Purbo Negoro, Sekretaris Militer (Sekmil) pertama di era Presiden Ir Sukarno serta Gusti Pangeran Haryo Adipati Djati Kusumo, Kepala Staf Angkatan Darat pertama, Gusti Soerjo Hamidjoyo Ketua PON Pertama, dan masih banyak lagi keluarga Keraton Kasunanan lain yang menjadi tokoh nasional.
Hingga akhirnya PB X wafat pada 22 Maret 1939 akhirnya perjuangan untuk meningkatkan SDM masyarakat di teruskan oleh PB XI.
Selain itu, PB XI juga terdapat mempelopori sejumlah organisasi pergerakan perekonomian.
Sementata perjuangan segala bentuk memerdekakan RI terus dilakukan hingga era PB Xll, karena PB XI wafat pada 1 Juni 1945.
"PB XII waktu itu terus mengkuti perkembangan perjuangan Kemerdekaan RI, salah satunya beliau menjadi delegasi di Konferensi meja bundar di Deen Haag Belanda," tuturnya.
Lanjut Dipo, Hingga tanggal 1 September 1945, PB XII melakukan maklumat untuk bergabung dibelakang kedaulatan RI.
"Langkah bulat PB XII tersebut mengawali gabungnya keraton keraton lain se Nusantara," terang Dipo.
Hingga Akhirnya Indonesia Merdeka, posisi raja Keraton Kasunanan Surakarta hanyalah sebagai pemangku adat.
Kontributor : Budi Kusumo
Berita Terkait
-
Guntur Romli Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Mengkhianati Reformasi!
-
Nama Soeharto Dihapus dari Tap MPR, Tutut: Mohon Maaf Kalau Selama Ini Bapak Ada Kesalahan
-
Bamsoet Sebut Presiden Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional: Rasanya Tak Berlebihan
-
PKB Minta MPR Pulihkan Nama Baik Gus Dur: Sebagai Landasan Rekomendasi Gelar Pahlawan Nasional
-
Sejarah Gamelan Sekaten, Tradisi Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Solo
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga