Pesan melalui busana
Ini bukan kali pertama Presiden mengenakan busana adat suku bangsa di Indonesia saat menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI.
Setahun lalu, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nuansa berwarna emas dan hitam untuk kemeja dan celana. Warna senada juga digunakan untuk ikat kepala.
Lisa menilai kala itu penampilan Presiden terlihat berkharisma dan gagah. Pemilihan dasar warna dan motif membuat busana beliau tampak mewah dengan cara pakai yang tetap patuh pada pakem.
Baca Juga: Ini Target Asumsi Makro Pemerintah di 2022
Sementara pada tahun 2019, Presiden menggunakan setelan jas biru berpadu dasi merah dan peci hitam saat berpidato di Sidang Tahunan MPR, lalu beliau mengganti busananya dengan baju adat Sasak, Nusa Tenggara Barat (NTB) atau disebut pegon saat Sidang Bersama DPR-DPD.
Busana pegon yang Presiden kenakan saat itu juga berwarna keemasan dengan ikat kepala berwarna senada. Ada keris yang diselipkan pada kain songket atau disebut leang.
Kali ini, Presiden memilih busana Suku Baduy luar yang sederhana. Bukannya tanpa alasan, Jamang Sangsang yang disiapkan Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Banten, Jaro Saija ini dinilai memiliki rancangan yang sederhana.
Beliau mengenakan ini sekaligus sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pada keluhuran nilai-nilai adat dan budaya suku yang tinggal di yang tinggal di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu.
"Busana yang saya pakai ini adalah pakaian adat Suku Baduy. Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel dan nyaman dipakai," kata Presiden pada akhir penyampaian pidato kenegaraannya dalam Sidang Tahunan MPR R dan Sidang Bersama DPR-DPD RI.
Baca Juga: RAPBN 2022, Jokowi Akan Fokus ke 6 Hal Ini
Menurut Presiden, ini sekaligus menunjukkan Indonesia sebagai bangsa majemuk yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Kemajemukan ini dikatakan kekuatan yang maha dahsyat untuk mencapai Indonesia Maju.
Dari sisi pesan, menurut Lisa, Presiden seakan menyampaikan harapan agar masyarakat Indonesia mencontoh masyarakat Baduy yang menghargai alam dan budaya.
Dia juga mengatakan, di masa pandemi COVID-19 yang sudah lebih dari setahun ini, masyarakat juga diminta untuk kembali mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa, menghidupkan sisi spiritual yang mungkin sedikit terpinggirkan.
Apa yang dilakukan Suku Baduy nyatanya berbuah manis. Selain alam yang masih lestari, di sana pun tak ditemukan kasus COVID-19. seperti halnya di wilayah tanah air lainnya.
"Makna-makna itu semoga tersampaikan dan masyarakat juga bisa otomatis mengikuti karena bapak menjadi panutan," tutur dia.
Hal serupa juga diungkapkan Pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR), Monica Kumalasari. Dia, dalam kesempatan terpisah mengatakan pakaian adat yang dikenakan Presiden disebut pasemon yaitu simbol untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
Terkini
-
Berlangsung di Keraton Solo, Peken Jasindo 2025 Hadirkan Semangat Budaya dan Ekonomi Kerakyatan
-
Rismon Sianipar Bakal Datangi Lokasi KKN di Boyolali, Jokowi Tantang Balik
-
Kunjungi Keraton Solo, PT Jasindo Komitmen Dukung Pemberdayaan UMKM dan Pelaku Usaha Difabel
-
Dituding Jadi Pemilik Kapal JKW Mahakam, Ini Respon Menohok Jokowi
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali